KILASCIMAHI - Kehidupan di dunia yang saat ini sedang kita jalani dan nikmati adalah majro’ah atau kebun beramal. Setiap kita memiliki kebun dan waktu berkebun (menanam) yang berbeda-beda itulah peran, profesi dan usia kita. Dan kita adalah petaninya.
Bertani Kebaikan
Sebagai petani kehidupan, kita memiliki kebebasan memilih untuk menanam benih-benih dan pohon-pohon amal kehidupan. Petani kehidupan yang cerdas adalah petani yang akan memilih untuk menanam benih-benih atau pohon-pohon amal yang positif dan produktif. Benih-benih atau pohon-pohon amal yang menghasilkan dan memberikan keuntungan. Benih-benih atau pohon-pohon amal yang akan memberikan manfaat dan guna bagi sesama. Benih-benih dan pohon-pohon amal yang akan menyehatkan, memuliakan, membahagiakan, menyukseskan dan menyejahterakan diri keluarga dan lingkungannya.
Ketahuilah, sesungguhnya, sikap, pikiran, perbuatan, kegiatan dan kebiasaan yang negatif dan sia-sia apalagi berdosa itu adalah BENIH dan POHON KEHIDUPAN yang NEGATIF dan DESDRUKTIF. Sebaliknya, sikap, pikiran, perbuatan, kegiatan dan kebiasaan yang positif dan produktif itu adalah BENIH dan POHON KEHIDUPAN yang POSITIF dan KONSTRUKTIF (Membangun) bahkan memberikan KEAJAIBAN.
Abdullah Ibnu Mas’ud berkata, …Barang siapa yang menanam kebaikan maka ia akan memanen keaikan dan kebahgiaan. Dan barang siapa yang menanam keburukan maka ia akan memanen keburukan dan penyesalan.
Wahai petani kehidupan, mari belajar lebih dalam lagi tentang KEBUN KEHIDUPAN DAN BERKEBUN KEBAIKAN.
Penulis : Romli Mustofa