SD Negeri Nyalindung 1 Ambruk Akibat Gempa Cianjur, Kepala Sekolah Patungan Sewa Lahan Untuk Kelas Darurat

- 24 Januari 2023, 17:26 WIB
Tenda darurat SDN Nyalindung 1 yang didirkan pasca gempa Cianjur beberapa waktu lalu
Tenda darurat SDN Nyalindung 1 yang didirkan pasca gempa Cianjur beberapa waktu lalu /Istimewa/

 

KILASCIMAHI - Kisah menyedihkan akibat gempa Cianjur ternyata belum usai.

Ratusan siswa di SDN Nyalindung 1 yang berada di Kampung Senen, Desa Nyalindung, Kecamatan Cugenang terpaksa harus belajar di kelas darurat yang berupa tenda pasca gempa Cianjur.

Ironisnya, tenda yang menjadi kelas ini didirikan di atas lahan pribadi milik warga Kampung Senen, Desa Nyalindung, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.

Meski merupakan korban gempa Cianjur, pihak SDN Nyalindung 1 terpaksa  harus mengeluarkan uang sewa lahan.

Baca Juga: PKS Dituding Manfaatkan Bantuan PIP Untuk Kampanye, Inakor: Ini Pembodohan Publik

''Kami patungan dengan guru-guru untuk membayar sewa lahan,''jelas Kepala SDN Nyalindung 1, Ai Tuti Rosyanti saat dihubungi via telepon, Selasa 24 Januari 2023.

Meski demikian, Ai mengaku bahwa membayar sewa lahan untuk tenda tempat belajar para siswa ini memang dibutuhkan pemilik lahan.

Pasalnya, lahan ini semula akan digunakan untuk berkebun.

''Jadi kalau tidak disewa, untuk makan sehari-hari dari mana,''jelas Ai menirukan ucapan pemilik lahan.

Dikatakan Ai, pihaknya membayar sewa per tenda. Satu tenda, kata dia, dihargai biaya sewa Rp 1 juta oleh pemilik lahan.

Meskipun, kata dia, saat ini baru terdapat dua tenda yang diberikan Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur, yang merupakan bantuan dari UNICEF.

Tapi mengingat kebutuhan siswa, pihaknya pun mengajukan kembali sewa lahan untuk toilet portabel. Kebetulan, sudah ada bantuan untuk toilet portabel ini.

''Untuk sewa lahan toilet portabel ini Rp 1,5 juta. Biaya sewanya sudah dibayarkan oleh Disdik,''jelas dia.

Baca Juga: Keren, Service Lampu Mati Jadi Menyala, FKR Sumbangkan ke Korban Gempa Cianjur

Dikatakan Ai, SDN Nyalindung 1 ini berdiri di lahan yang cukup sempit dan tidak memiliki lapangan. Jadi, saat terjadi gempa bumi pada 21 November 2022 lalu, pihaknya tidak memiliki lahan lain selain menyewa kepada warga.

Sedangkan untuk masa waktu sewa lahan ini, Ai menambahkan, pihaknya menyebutkan kepada pemilik lahan akan berlangsung sampai gedung SDN Nyalindung 1 kembali dibangun.

''Informasinya, akhir Maret 2022 ini beres dibangun. Tapi kalau belum selesai, berarti bayar sewa lagi,''jelas Ai.

Meski belajar di dalam tenda darurat, Ai menjelaskan, pihaknya sangat ingin mengembalikan semangat belajar para siswa.

Dua pekan usai peristiwa gempa Cianjur, kata dia, baru satu tenda yang didirikan.

''Waktu itu, kami fokus melakukan trauma healing kepada para siswa,''jelas dia.

Kondisi kegiatan belajar mengajar para siswa SDN Nyalindung 1 di dalam tenda darurat
Kondisi kegiatan belajar mengajar para siswa SDN Nyalindung 1 di dalam tenda darurat

Kini, setelah berdiri dua tenda darurat, pihaknya pun mengoptimalkannya untuk kegiatan belajar mengajar.

Untuk diketahui, total jumlah siswa di SDN Nyalindung 1 sebanyak 350 siswa. Satu rombongan belajar (rombel) sebanyak 60 siswa.

Untuk bisa mengefektifkan kegiatan belajar mengajar, pihaknya membagi jadwal penggunaan tenda untuk belajar.

Seperti, untuk kelas 6, Hari Senin dan Selasa dari pukul 08.00-10.00 WIB. Hari Rabu dan Kamis 08.00 - 10.00 WIB. Hari Jum'at 08.00- 11.00 WIB dan Hari Sabtu 08.00 -12.00 ( untuk pendalaman materi)

Sedangkan untuk pembelajaran kelas 5 dimulai pada Hari Senin dan Selasa dari pukul 08.00-10.00 WIB, Hari Rabu dan Kamis 08.00 - 12.00 WIB (pendalaman materi) dan Hari Jum'at dan Sabtu 08.00 -10.00.

''Untuk kelas 4, Senin - Selasa jam tambahannya jadi pulangnya jam 12 kalau hari Senin Selasa,''jelas dia.

Sedangkan untuk kelas 1-3, menggunakan tenda yang satunya lagi.

''Jadwalnya hampir sama seperti itu bergantian,''jelas dia.

Satu hal yang sangat diharapkan Ai adalah membangkitkan kembali semangat belajar para siswanya. Termasuk, kata dia menghilangkan trauma akibat gempa bumi yang terjadi pada 21 November 2022 lalu.

Tak hanya itu, kata dia, hampir 90 persen rumah siswanya ambruk akibat gempa.

''Jadi, seragam dan berbagai kebutuhan sekolah lainnya tidak bisa digunakan lagi,''jelas dia.

Baca Juga: Info Gempa Cianjur Terkini, Korban Meninggal Melonjak Menjadi 602 Orang

Menurut dia, sebenarnya sudah ada bantuan untuk seragam para siswanya, tapi banyak yang tidak muat karena kekecilan. Jadi, banyak juga siswa yang minder untuk pergi ke sekolah akibat tidak memiliki seragam.

Termasuk, kata dia, hampir semua siswa tidak lagi memiliki seragam olahraga.

''Mudah mudahan ada yg mau ngasih donasi berupa kaos olahraga agar mereka bisa nyaman berolahraga,''pungkas Ai.

Editor: Riffa Anggadhitya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x