Siswa Di Cimahi Ditampar Guru, Kadisdik: Sudah Selesai Dengan Mediasi

- 11 Desember 2022, 08:06 WIB
ILUSTRASI Seorang guru menampar siswa di salah satu SMP Negeri di Cimahi
ILUSTRASI Seorang guru menampar siswa di salah satu SMP Negeri di Cimahi /pixabay.com

KILASCIMAHI - Seorang siswa di salah satu SMP Negeri di Cimahi ditampar oleh guru.

Aksi kekerasan guru terhadap siswanya ini terjadi di ruang kelas di salah satu SMP Negeri di Cimahi.

Diperoleh informasi, guru tersebut menampar siswa kelas IX di salah satu SMP Negeri di Cimahi ini dengan menggunakan buku pada Selasa 6 November 2022.

Aksi kekerasan guru terhadap siswa di salah satu SMP Negeri di Cimahi ini terjadi pada saat Penilaian Akhir Semester (PAS).

Baca Juga: Berawal Dari Tebak-Tebakan, Begini Kronologi Aksi Bullying di SMP Plus Baiturrahman Bandung Yang Viral

Menanggapi informasi ini, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi, Harjono mengatakan sangat menyayangkan adanya aksi kekerasan di lingkungan pendidikan ini.

Apalagi, kata Harjono, SMP Negeri itu menjadi percontohan bebas bullying, kekerasan seksual, dan intoleransi.

"Ada itu (ditampar) pakai buku. Kalau dari versi guru, ada miskomunikasi dan mispersepsi soal nilai PAS," kata Kadisdik Cimahi kepada wartawan di Pusdik Armed Cimahi, belum lama ini seperti dikutip dari akun instagram @infobdgbaratcimahi, Minggu 11 Desember 2022.

Harjono mengatakan bahwa pihaknya memberikan perhatian atas kasus ini. Berdasarkan informasi guru, tindak kekerasan terjadi karena kesalahpahaman, yakni, soal nilai ujian karena saat ini sedang ada penilaian akhir semester (PAS).

Terkait penilaian tersebut, ujar Harjono, guru yang yang melakukan kekerasan menganggap ada sejumlah siswa yang nilainya belum lengkap, sehingga harus diulang. Sebab PAS itu tidak hanya dari nilai rapor, tapi ada juga nilai sumatif, formatif, praktek, dan nilai harian.

Ditambahkan Harjono, guru yang melakukan kekerasan ini sudah mengakui kekhilafan dan sebetulnya tidak ada niat untuk melakukan itu.

"Memang niatnya untuk mendidik dan bagian dari edukasi. Tetapi cara yang dipilih tidak sesuai. Mungkin karena khilaf, bukan untuk menyakiti siswa," ujar Harjono.

Kadisdik Cimahi menuturkan, guru yang melakukan kekerasaan dan orang tua siswa telah dimediasi. Hasil mediasi, orang tua siswa dan guru pelaku kekerasan saling memaafkan.

Wakil Kepala SMPN 1 Kota Cimahi Agus Dedi mengatakan, pihaknya sudah memfasilitasi pertemuan antara guru dengan orang tua siswa yang mengalami kekerasan ini.

Baca Juga: Diduga Jadi Korban Bullying, Remaja Asal Lombok Timur Meninggal Dunia Karena Lumpuh Batang Otak

Dari pertemuan tersebut, guru sudah meminta maaf kepada orang tua siswa atas kesalahannya.

Dan orang tua siswa, kata Agus, sudah menerima permintaan maaf guru tersebut dan berharap tidak mengulangi perbuatannya lagi.

"Guru meminta maaf dan orang tua siswa menerima permintaan maaf itu. Ini (tindak kekerasan) terjadi karena kehilafan dan miskomunikasi antara guru dan siswa," kata Wakil Kepala SMPN 1 Cimahi tersebut.

Editor: Riffa Anggadhitya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x