Begini Kronologi Detik-Detik Kerusuhan Arema FC vs Persebaya Surabaya, 129 Tewas, 2 Diantaranya Polisi

2 Oktober 2022, 07:12 WIB
Kronologi kerusuhan suporter Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan yang menelan 129 korban /Tangkap layar Twitter @f12xos/

KILASCIMAHI - Simak kronologi terjadinya kerusuhan pasca pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Akibat kerusuhan pasca pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya ini disebut sebanyak 129 orang tewas. Dua diantaranya polisi.

Korban tewas akibat kerusuhan pasca pertandaingan Arema FC vs Persebaya Surabaya kebanyakan wanita dan anak-anak

Korban tewas diduga karena sesak nafas akibat massifnya tembakan gas air mata di dalam Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Baca Juga: Hasil Pertandingan Kualifikasi Piala Asia U20: Indonesia Bantai Hongkong 5-1, Marselino Ciptakan Brace

Hal ini diungkapkan salah seorang penonton pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya yang selamat dari kerusuhan ini.

Melalui akun twitter @RezqiWahyu_05, supporter Arema ini menceritakan kronologis lengkap kejadian kerusuhan pasca pertandingan melawan Persebaya Surabaya.

''Assalamualaikum Sebelumnya saya turut berduka cita sedalam"nya terhadap korban insiden yg terjadi di stadion Kanjuruhan pertandingan Arema vs Persebaya
Yg kedua syukur alhamdulillah, sy di beri keselamatan sampai dirumah.. Dan Bisa menceritakan kronologi versi sya pribadi disini,''ungkap akun @RezqiWahyu_05 seperti dikutip kilascimahi.com, Minggu 2 Oktober 2022.

Berikutnya simak kronologi detik-detik kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan pasca pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya, 1 Oktober 2022 malam:

Saat pertama kali masuk ke Stadion Kanjuruhan, kondisi aman dan tertib hingga kick off Arema FC vs Persebaya Surabaya pada 1 Oktober pukul 20.00 WIB.

Dikatakan akun @RezqiWahyu_05, kick off dimulai dan pertandingan berjalan aman, tanpa kericuhan sedikitpun.

Yang ada hanya supporter Arema saling melontarkan psywar ke arah pemain persebaya.

Kericuhan telah terjadi saat babak pertama selesai, dan saat jeda istirahat, ada sekitar 2-3 kali kericuhan sedikit di tribun 12-13, yang bisa segera diamankan oleh pihak berwenang.

Hal ini terjadi saat di babak pertama, Persebaya Surabaya terlebih dahulu memperoleh skor 2-0. Tapi, Arema Malang berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 saat babak pertama berakhir.

Saat babak ke 2 berlanjut, tim Persebaya Surabaya berhasil mencetak golnya yang ke-3.

Arema FC semakin tampil menyerang menggempur gawang Persebaya, tapi tidak ada gol yang tercipta

Semakin banyak serangan, semakin gemas juga kita sebagai supporter menontonnya.

Hingga peluit akhir dibunyikan, Arema Malang tidak bisa menambah golnya, dan harus menerima kekalahan.

Disinilah awal mula tragedi dimulai.

Setelah peluit di bunyikan, para pemain Arema Malang tertunduk lesu dan kecewa. Di atas tribun penonton, ia melihat Pelatih Arema dan Manager tim mendekati tribun timur dan menunjukkan gestur minta maaf ke supporter.

Disisi lain, ada 1 orang supporter yang dari arah tribun selatan nekat masuk dan mendekati Sergio Silva dan Maringa.

Supporter ini terlihat sedang memberikan motivasi dan kritik kepada mereka.

Kemudian ada lagi beberapa oknum yang ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya kepada pemain Arema, terlihat John Alfarizie mencoba memberi pengertian kepadan oknum-oknum supporter tersebut.

Namun, semakin banyak mereka berdatangan, semakin ricuh kondisi stadion karena dari berbagai sisi stadion juga ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya ke pemain.

Hal ini kemudian diikuti dengan lempar-lempar berbagai macam benda ke arah lapangan, dan para suppoter semakin tidak terkendali.

Ahirnya, kata dia, pemain di giring masuk kedalam ruang ganti dengan pengawalan pihak berwajib

Setelah pemain masuk, supporter makin tidak terkendali dan semakin banyak yang masuk ke lapangan.

Pihak aparat juga melakukan berbagai upaya untuk memukul mundur para supporter, yang menurut saya perlakuannya sangat kejam dan sadis, di pentung dengan tongkat panjang, 1 supporter di keroyok aparat, dihantam tameng dan banyak tindakan lainnya

Tpi saat aparat memukul mundur supporter di sisi selatan, supporter dari sisi utara yang menyerang ke arah aparat..
Karena semakin banyaknya supporter yang masuk ke lapangan dan kondisi sudah tidak kondusif...

aparat menembakkan beberapa kali gas air mata ke arah suppoter yang ada di lapangan

Silih berganti supporter menyerang aparat dari sisi selatan dan utara

Baca Juga: Kondisi Terkini Cahya Supriadi Yang Tak Sadarkan Diri Usai Berbenturan di Kualifikasi Piala Asia U-20 2023

Yang ahirnya, selain hujan lemparan benda dari sisi tribun, di dalam lapangan juga terjadi aksi tembak"an gas air mata ke arah supporter

Terhitung puluhan gas air mata sudah ditembakkan ke arah supporter, disetial sudut lapangan telah dikelilingi gas air mata... Ada juga yang langsung dk tembakkan ke arah tribun penonton, yaitu di tribun 10

Para supporter yang panik karena gas air mata, semakin ricuh diatas tribun, mereka berlarian mencari pintu keluar, tapi sayang pintu keluar sudah penuh sesak karena para supporter panik terkena gas air mata

Banyak ibu" wanita" orang tua Dan anak anak kecil yang terlihat sesak gak berdaya, gak kuat ikut berjubel untuk keluar dari stadion
Terlihat mereka sesak karena terkena gas air mata.... Seluruh pintu keluar penuh dan terjadi macet..

Didalam stadion mereka sesak krna gas air mata yang sudah ditembakkan ke berbagai arah
Sedangkan untuk keluar stadionpun gak bisa karena macet Penuh sesak di pintu keluar
Diluar stadion banyak yang terkapar dan pingsan karena efek terjebak di dalam stadion yang penuh gas air mata

dan sekitar pukul 22.30 juga masih banyak insiden pelemparan batu ke arah mobil aparat, dan pengeroyokan Supporter terhadap aparat yang Dianggap mengurung kita didalam Stadion dengan puluhan gas air mata

Dan terjadi beberapa tembakan gas air mata kembali diluar stadion.. Lebih tepatnya disekitar tribun 2 Kanjuruhan

Kondisi luar stadion kanjuruhan sudah sangat mencekam.. Banyak supporter yang lemas bergelimpangan, teriakan dan tangisan wanita.. supporter yang berlumuran darah, mobil hancur, kata" makian dan amarah... Batu batako, besi dan bambu berterbangan

Dan selama saya jadi supporter arema... Saya dikenalkan arema oleh orang tua saya saat tahun 2007 hingga saat ini...

Hari ini 1 Oktober 2022 adalah titik terendah saya menjadi seorang supporter

Saya masih belum percaya menyaksikan saudara" saya dengan kondisi seperti ini

Tanpa mengurangi rasa respect saya kepada keluarga korban, Disini saya mencoba menjelaskan kronologi yang saya alami secara pribadi..

Baca Juga: Viral, Meski Berpuasa, Pebaskes NBA Ini Raih 34 Poin: Saya Menjalankan dengan Keyakinan

saya sangat terpukul dengan adanya insiden ini.. Dan semoga kejadian ini adalah yang terahir di semua cabang olahraga & hiburan, khususnya di sepak bola ????????????????

Demikian kronologi detik-detik terjadinya kerusuhan pasca pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya yang mengakibatkan 129 tewas.

Editor: Riffa Anggadhitya

Tags

Terkini

Terpopuler