Inilah Tata Cara Shalat Khusuf atau Shalat Gerhana dan Awal Mula Disunnahkannya Shalat Ini

- 8 November 2022, 10:30 WIB
Inilah tata cara shalat Khusuf atau shalat gerhana dan awal mula disunnahkannya shalat ini.
Inilah tata cara shalat Khusuf atau shalat gerhana dan awal mula disunnahkannya shalat ini. /Pixabay/ mohamed_hassan./
KILASCIMAHI - Malam ini Selasa, 8 November 2022 akan terjadi gerhana Bulan Total yang diinfokan BMKG. Salah satu amalan yang disunnahkan adalah shalat gerhana.
 
 
Shalat gerhana ini dinamakan shalat sunnah Khusuf. Bagaimana awal mula disunnahkannya Shalat Khusuf?
 
 
Sebelum lanjut tentang tata cara Shalat Khusuf atau shalat gerhana ini, ada kisah menarik awal mula dianjurkan Shalat Khusuf.
 
 
Kisah ini dilansir kialscimahi.com dari YouTube Ikhwan Reza terkait awal mula disunnahkannya shalat khusuf saat gerhana.
 
 
Pada zaman pra-Islam, orang-orang Arab percaya bahwa ketika terjadi gerhana maka hal tersebut menandakan ada tokoh yang meninggal. 
 
Pada tanggal 10 Rabiul Awwal tahun 10 Hijriyah terjadi gerhana.
 
Disaat yang sama putra Rasulullah yang bernama Ibrahim meninggal. 
 
Lantas orang-orang Arab tersebut berkata lihatlah bulan itu, bulan pun bersedih melihat anak nabi meninggal. 
 
Kemudian nabi menjelaskan bahwa terjadinya gerhana bulan bukan disebabkan oleh kematian seseorang. 
 
Hal tersebut tidak ada kaitannya, karena gerhana merupakan wujud kekuasaan Allah. 
 
Kemudian mereka dianjurkan untuk melakukan shalat sunah Khusuf.
 
 
 
Dikutip dari Kemenagjateng terkait tata cara shalat khusuf, berikut tatacara pelaksanaan shalat Khusuf atau Shalat Gerhana:
 
Imam membaca:
 
الصلاة جامعة رحمكم الله
 
1. Berniat di dalam hati.
 
Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini imâman/makmûman lillâhi ta‘âlâ
 
Artinya: Saya berniat shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT.
 
2. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa
 
3. Membaca do’a iftitah dan berta’awudz
 
Kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih).
 
 
4. Ruku’
 
5. Bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan:
 
“Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd”
 
6. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat al quran.
 
Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama
 
7. Ruku’ kembali (ruku’ kedua) lebih pendek dari ruku’ sebelumnya
 
8. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal)
 
9. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali
 
10. Bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya.
 
 
11. Salam.
 
Setelah itu imam/Khotib menyampaikan khutbah sebanyak 2 khutbah (seperti khutbanhya shalat iedul fithri/ideul Adha) kepada para jemaah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdoa, beristighfar serta disunahkan untuk bersedekah.
 
Selanjutnya Jumlah Al-Fatihah, rukuk, dan i'tidal dalam 2 rakaat shalat gerhana ini berjumlah 4 kali.(Humas/Khusnul-Fitri).
 
Demikian ulasan kilascimahi.com terkait tata cara shalat Khusuf atau shalat gerhana dan awal mula disunnahkannya shalat ini.

Editor: Titin Kartika Dewi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x