Raih Pahala Haji dan Umrah dengan Mengerjakan Dua Rakaat Sholat Sunnah Syuruq ? Berikut Penjelasannya!

18 Desember 2022, 04:33 WIB
Ilustrasi sholat Syuruq, pengertian dan keutamaannya /Pexels/

KILASCIMAHI - Sebagai umat muslim sudah sewajarnya kita melaksanakan ibadah sunnah sesuai yang di anjurkan Rasulullah SAW, salah satunya sholat sunnah Dhuha dan Isyroq

Taukah kamu keutamaan melaksanakan sholat sunnah Isyroq ini?? 

Dan apa sih yang dimaksud sholat Syuruq atau Isyroq dan apa perbedaannya dengan sholat Dhuha? 

Berikut rangkuman kilascimahi. com di kutip dari laman Muslim.or.id mengenai keutamaan sholat syuruq dan faedah hadistnya

Baca Juga: Mau Rezeki Satu Keluarga Jadi Lancar Tanpa Henti, Baca Surat Ini saat Sholat Dhuha Kata Ustadz Adi Hidayat

Tentu banyak dari kita yang masih belum memahami atau awam dengan sholat Isyroq atau Syuruq ini

Sholat Isyroq atau Syuruq merupakan sholat sunnah yang dikerjakan saat matahari sudah terbit setinggi ujung tombak

Para ulama katakan bahwa shalat isyroq adl shalat Dhuha di awal waktu.


Berikut ini kami nukilkan fatwa Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin rahimahullah.

Tanya:
Apakah shalat sunnah Isyroq termasuk bagian dari shalat sunnah Dhuha?

Baca Juga: Tahukah Kamu, Fadillah Sholat Sunah Qobliyah Subuh? Begini Cara Melaksanakannya!

Jawab:
Iya, shalat sunnah Isyroq merupakan bagian dari shalat sunnah Dhuha. Jika shalat Dhuha itu dikerjakan di awal waktu ketika matahari terbit dan setinggi tombak, maka ini disebut shalat Isyroq. Jika dikerjakan di akhir atau pertengahan waktu, maka ini disebut shalat Dhuha.

Karena para ulama mengatakan bahwa waktu shalat Dhuha adalah mulai dari matahari setinggi tombak hingga mendekati waktu zawal (matahari mulai bergeser ke barat).
[Fatwa Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin, Liqo’ Al Bab Al Maftuh, kaset no. 141]

Keutamaan Sholat Isyroq / Syuruq

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

« مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِى جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ »

Barangsiapa yang shalat subuh berjamaah, kemudian dia duduk – dalam riwayat lain: dia menetap di mesjid - untuk berzikir kepada Allah sampai matahari terbit, kemudian dia shalat dua rakaat, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala haji dan umrah, sempurna sempurna sempurna“ HR at-Tirmidzi (no. 586), dinyatakan hasan oleh at-Tirmidzi dan syaikh al-Albani dalam “Silsilatul ahaditsish shahihah” (no. 3403).

Hadits yang agung ini menunjukkan besarnya keutamaan duduk menetap di tempat shalat, setelah shalat shubuh berjamaah, untuk berzikir kepada Allah sampai matahari terbit, kemudian melakukan shalat dua rakaat. 

Lihat kitab “Tuhfatul ahwadzi” (3/157) dan “at-Targhib wat tarhib” (1/111-shahih at-targhib).

Baca Juga: Doa Pembuka Rezeki, Amalan Yang Diajarkan Rasulullah Untuk Dibaca Usai Sholat Subuh

Faidah-faidah penting yang terkandung dalam hadits ini:

  • Shalat dua rakaat ini diistilahkan oleh para ulama dengan shalat isyraq (terbitnya matahari), yang waktunya di awal waktu shalat dhuha. 
  • Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “… sampai matahari terbit“, artinya: sampai matahari terbit dan agak naik setinggi satu tombak, yaitu sekitar 12-15 menit setelah matahari terbit, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang shalat ketika matahari terbit, terbenam dan ketika lurus di tengah-tengah langit. Dalam HSR Muslim (no. 831).

  • Keutamaan dalam hadits ini lebih dikuatkan dengan perbuatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri, dari Jabir bin Samurah radhiyallahu anhu: bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika selesai melakukan shalat shubuh, beliau duduk (berzikir) di tempat beliau shalat sampai matahari terbit dan meninggi” HSR Muslim (no.670) dan at-Tirmidzi (no.585).

Baca Juga: Definisi Sholat Syuruq, Hukum dan Tata Cara Mengerjakannya

  • Keutamaan dalam hadits ini adalah bagi orang yang berzikir kepada Allah di mesjid tempat dia shalat sampai matahari terbit, dan tidak berbicara atau melakukan hal-hal yang tidak termasuk zikir, kecuali kalau wudhunya batal, maka dia boleh keluar mesjid untuk berwudhu dan segera kembali ke mesjid. 
  • Maksud “berzikir kepada Allah” dalam hadits ini adalah umum, termasuk membaca al-Qur’an, membaca zikir di waktu pagi, maupun zikir-zikir lain yang disyariatkan.
  • Pengulangan kata “sempurna” dalam hadits ini adalah sebagai penguat dan penegas, dan bukan berarti mendapat tiga kali pahala haji dan umrah. 
  • Makna “mendapatkan (pahala) seperti pahala haji dan umrah” adalah hanya dalam pahala dan balasan, dan bukan berarti orang yang telah melakukannya tidak wajib lagi untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah jika dia mampu.

Demikian artikel keutamaan sholat sunnah Duha dan Sholat Syuruq atau Isyroq yang sebagai umat muslim harus kita ketahui

Semoga bermanfaat

***

Sumber: https://muslim.or.id/1872-keutamaan-shalat-isyroq.html

Editor: Baiq Aprilia Intan Sinara H.

Tags

Terkini

Terpopuler