KILASCIMAHI - Tidak benar jika Ayu yang jadi tumbal Badarawuhi, siluman ular di lokasi KKN di Desa Penari, akan jadi budak siluman ini selamanya, ini penjelasan Buya Yahya.
Sebagian orang berusaha untuk cepat kaya, atau ingin memperoleh sesuatu dengan membuat perjanjian dengan jin, atau siluman yang akhirnya meminta tumbal.
Lalu bagaimana dengan nasib arwah dari orang yang jadi tumbal ini, seperti kisah Ayu yang jadi tumbal Badarawuhi dalam cerita KKN di Desa Penari, Buya Yahya pun menjawab.
Sebenarnya, pertanyaan yang ditujukan kepada Buya Yahya berasal dari jamaahnya yang bertanya tentang nasib arwah dari tumbal pesugihan.
Baca Juga: Hati Hati, Bisa Saja Seseorang Jadi Tumbal Badarawuhi, Begini Penjelasan Ustadz Dhanu
Seperti dikutip KilasCimahi.com dari kanal YouTube Amudz_Jehh, Arwah Tumbal Pesugihan apa benar jadi budak ? diposting pada 1 Mei 2020, Buya Yahya pun angkat bicara.
Dalam pertanyaannya, apakah benar nasib arwah tumbal pesugihan menjadi budak iblis?
Lalu, kata jemaah itu juga bertanya kepada Buya Yahya, apakah korban arwah tumbal pesugihan meninggal seperti orang pada umumnya?
“Kakak saya dijadikan tumbal. Tidak ada yang berani menegur orang (pelaku pesugihan) tersebut. Karena konon, orang itu memakai pesugihan blorong. Bagaimana sikap kami baiknya Buya,” tanya jemaah tersebut kepada Buya Yahya.
Pertama, Buya Yahya menegaskan bahwa cerita mengenai Nyai Blorong itu bohong. Kita sebagai muslim tidak boleh mempercayai cerita-cerita seperti ini karena bisa musyrik.
Termasuk, Buya Yahya juga meminta jamaah untuk tidak melakukan pesugihan karena itu musyrik.
“Pesugihan itu adalah syirik. Itu haram. Syirik. Mempercayai adanya blorong,” ucap Buya Yahya.
Buya Yahya juga mengaku heran masih ada orang yang ingin kaya malah mendatangi Gunung Kawi, dan berbagai tempat lainnya.
Padahal, kata dia, berurusan dengan alam gaib, khususnya dengan jin itu pasti akan merepotkan dan masuk kategori dosa besar.
Apalagi, tadi disebutkan jin nya itu meminta tumbal.
“Itu dosa, orang yang menjadikan orang lain untuk tumbal. Kalau soal tumbal ini adalah keyakinan jahiliah. Dan keyakinan seperti ini bertentangan dengan agama dan keluar dari iman,” kata Buya Yahya.
Buya Yahya lantas memberikan penjelasan terkait pertanyaan jemaah, soal nasib arwah tumbal pesugihan apakah benar menjadi budak
Menurut Buya Yahya, anggapan bahwa orang yang menjadi tumbal dari pesugihan akan menjadi budak Iblis itu tidak benar sama sekali.
“Kemudian misalnya pergi ke gunung apa deh. Sampai di situ minta pesugihan, kemudian yang dijadikan tumbal adalah anak kecil. Hei maka ketahuilah, anak kecil ketika mati dia langsung ke surga, tidak akan dijadikan budak iblis,” katanya.
Justru kata Buya Yahya, yang akan mengalami kerugian sangat besar dunia dan akhirat adalah orang yang melakukan pesugihan itu dan memberi tumbal.
“Tapi orang yang menjadikan tumbal ini adalah dosa besar, membunuh orang. Ingin kaya. Mana ada orang kaya dengan berurusan dengan setan?,” tegas Buya Yahya.
Buya Yahya juga meminta kepada jamaah untuk membuang jauh-jauh pikiran tentang korban pesugihan akan dijadikan budak Iblis.
“Tak usah pikirkan. Bila ada keluarga kita yang dijadikan tumbal, maka keluarga kita itu termasuk orang yang dizalimi. Maka mendapatkan kemuliaan di akhirat. Tidak akan diperbudak oleh iblis,” ujar Buya Yahya.
Baca Juga: Bikin Merinding, Ini Pesan Terakhir Widya Asli dalam KKN di Desa Penari Versi Thread SimpleMan
Justru, kata Buya Yahya, orang yang akan diperbudak oleh iblis itu adalah orang yang menjadikan orang lain sebagai tumbal.
“Yang akan diperbudak oleh iblis, adalah yang saat ini berurusan dengan iblis. Itulah orang yang membuat tumbal itu,” tegas Buya Yahya.***