Elon Musk Batal Beli Twitter, Puluhan Pengacara Amerika Siap Gugat

11 Juli 2022, 16:20 WIB
Elon Musk, manusia terkaya di bumi batal membeli Twitter //Instagram/@elonmuskoffici.al

KILASCIMAHI - CEO Tesla, Elon Musk dikabarkan batal membeli Twitter.

Beberapa waktu lalu, orang terkaya di dunia ini mengumumkan akan membeli media sosial berlogo burung ini dengan harga 44 Billion Dollar atau sekitar Rp 659 Triliun lebih.

Batalnya Elon Musk membeli Twitter disebutkan hanya gara-gara manajemen media sosial ini tidak mampu menunjukkan jumlah akun palsu yang ada.

Denga pembatalan ini, Twitter dikabarkan akan menuntu Elon Musk senilai triliunan rupiah.

Baca Juga: Harga Kaos Oblong Yang Digunakan CEO Tesla, Elon Musk Saat Temui Luhut Padjaitan Hanya Rp 300 Ribuan

Dikabarkan, Twitter Inc telah menggandeng beberapa firma hukum terkenal di Amerika seperti Wachtell, Lipton, Rosen and katz, untuk menuntut Elon Musk.

Pada dasarnya, Twitter menuntut Elon Musk untuk menyelesaikan akuisisi senilai 44 miliar dolar AS atau sekitar Rp659 triliun lebih.

Dikutip dari Reuters, kabar pembatalan pembelian Twitter oleh Elon Musk jni diperoleh dari seorang sumber.
Informan tersebut mengatakan bahwa Twitter akan mengajukan berkas ke pengadilan di Delaware pekan ini.

Twitter menolak berkomentar atas isu ini. Sementara firma hukum itu belum menanggapi pertanyaan Reuters.

Dikutip dari Antara, pekan lalu Elon Musk mengumumkan tak jadi membeli Twitter karena platform media sosial tersebut tak bisa memberikan informasi soal jumlah akun palsu.

Ketua dewan Twitter, Bret Taylor, melalui media sosial menyatakan mereka akan menempuh jalur hukum untuk menuntut Elon Musk.

Sebelumnya Wachtell, Lipton, Rosen and Katz pernah menjadi penasihat hukum Elon Musk ketika dia ingin menjadikan Tesla sebagai perusahaan tertutup pada 2018.

Baca Juga: Elon Musk Resmi Jadi Pemilik Baru Twitter: Impian Sejak 2017 Lalu Tercapai

Saat itu, Elon Musk mengaku sudah mendapatkan dana sebesar 72 miliar dolar AS untuk menjadikan Tesla perusahaan tertutup. Namun bos Tesla itu tidak pernah menindaklanjuti rencana tersebut.***

Editor: Riffa Anggadhitya

Tags

Terkini

Terpopuler