Badarawuhi Dalam Kisah KKN di Desa Penari Tunduk Pada Mbah Dok Yang Merupakan Jin Leluhur, Ini Penjelasannya

- 2 Juni 2022, 09:19 WIB
Badarawuhi, penguasa alam gaib di KKN di Desa Penari tunduk hormat kepada Mbah Dok yang ternyata merupakan jin leluhur
Badarawuhi, penguasa alam gaib di KKN di Desa Penari tunduk hormat kepada Mbah Dok yang ternyata merupakan jin leluhur //kolase/@dewisrisalatiga/kknmovie

(jangan diteruskan)

Widya duduk di depan Nur, cara Widya berbicara sangat berbeda, mulai dari suara sampai logat cara menyampaikan pesanya, itu khas jawa sekali yang sampai Nur tidak begitu mengerti. yang Nur tangkap hanya kalimat “salah” “nyawa” “tumbal” itu pun tidak jelas

selain itu, setiap dia melihat Nur, ia seperti memberikan ekspresi sungkan, sepeti anak muda yang memberi hormat kepada orang tua.
kalimat terakhir yang Widya ucapkan sebelum kembali ke kamarnya adalah, “kamu bisa pulang dengan selamat, saya yang jamin” tapi dengan logat jawa

Sedangkan dalam kisah KKN di Desa Penari versi Widya, Mbah Dok juga yang memperingati Widya tentang keberadaan Badarawuhi.

ketika Widya menyibak tirai, ia melihat Nur, duduk di sebuah kursi kayu, matanya menatap lurus tempat Widya berdiri, ia masih mengenakan mukenah putihnya seolah-olah, ia baru menunaikan sholat dan belum menanggalkan mukenahnya, hanya saja, kenapa ia duduk diam seperti itu.
“Nur” “ngapain?” kata Widya.

Nur masih diam, matanya seperti mata orang yang kosong.

saat itulah, Widya melihat Nur menundukkan kepalanya dengan posisi duduk itu, seakan-akan ia tertidur di atas kursi kayunya. membuat Widya panik, mendekatinya.
Widya menggoyang badanya, namun Nur tidak bergeming, saat Widya mencoba menyentuh kulit wajahnya yang dingin, Nur terbangun dan melotot melihat Widya, tatapanya, seperti orang yang sangat marah.

Baca Juga: Mengerikan, Ini Cara Badarawuhi Membawa Ayu dan Para Penari di Lokasi KKN di Desa Penari Asli ke Alam Gaib

“Cah Ayu” (anak cantik) hal itulah yang pertama Widya dengar dari Nur, hanya saja, suaranya, itu bukan suara Nur. suaranya menyerupai wanita uzur. melengking, membuat bulukuduk Widya seketika berdiri.

namun, saat Widya mencoba pergi, tanganya sudah di cengkram sangat kuat.
“kerasan nak nang kene,” (betah tinggal disini)

Halaman:

Editor: Riffa Anggadhitya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah