(bodoh ternyata kamu ya, belum 4 tahun sudah rusak isi kepalamu, yang kamu lakukan itu menyekutukan Bim)
Usai berbicara dengan Bima, Nur pun suatu waktu membuka isi tas milik Widya.
Nur membongkar semuanya, mencari hingga ke celah terkecil di tas yang Widya bawa, semua persedian yang ia bawa tak luput dari pencarianya, sampai, Nur akhirnya menemukanya.
sebuah logam melingkar, dengan bentuk ukiran dari kemuning, bentuknya indah layaknya-
sebuah perhiasan, tidak hanya itu, di tengahnya, ada batu mulia berwarna hijau, dengan wajah bingung, Nur bergumam sendiran “Kawaturih” itu, bagaimana bisa ada pada Widya.
Mbah Buyut yang sedang bersama Pak Prabu menjelaskan arti Kawaturih dan Selendang Badarawuhi pada Nur.
“Kawaturih dan Selendang Hijau yang kamu temukan, Nduk, adalah milik Badarawuhi. Benda itu digunakan oleh dia untuk membujuk dan merayu,” tutur Mbah Buyut.
Menurut penjelasan Mbah Buyut, perempuan yang mengenakan Kawaturih dan Selendang Badarawuhi membuat laki-laki tidak bisa menolak pesona pemakainya.
“Mengejutkan benda itu bisa keluar dari Tapak Tilas, karena seharusnya tidak ada yang boleh mengunjungi tempat itu lagi. Bahkan saya pun sudah berjanji tidak akan melewati tempat itu,” imbuh Mbah Buyut.