Terbongkar, Ayu Sudah Lama Suka Bima, Ini Kronologinya Hingga Jadi Budak Badarawuhi di KKN di Desa Penari

- 23 Mei 2022, 08:06 WIB
Ternyata, Ayu sudah lama suka kepada Bima, begini kronologinya hingga menjadi b udak Badarawuhi dalam KKN di Desa Penari
Ternyata, Ayu sudah lama suka kepada Bima, begini kronologinya hingga menjadi b udak Badarawuhi dalam KKN di Desa Penari //Instagram/@kknmovie

Nur tidak tahu harus berucap apa, “sek ta lah, opo sing jare Anton nek krungu suara cah wadon gok kamarmu iku koen ambek Ayu!!” (tunggu, ini artinya, apa yang dikatakan Anton soal dia dengar suara perempuan di kamarmu itu kamu sama ayu!!)
namun, Bima menatap wajah Nur dengan kaget, tidak hanya itu, Ayu juga terperangah tidak percaya, kemudian menatap Bima dengan sengit, seakan Nur salah bicara.

“maksude Nur?” (maksudnya Nur?!) tanya Ayu kaget.

“Bim, ojok ngomong awakmu!!” (Bim jangan bilang kamu!!)

“wes wes, ayo mbalik, engkok tak ceritakno kabeh, tulung, ojok ngomong sopo sopo dilek yo Nur” (sudah, ayo kembali dulu, nanti tak ceritakan semua, tolong jangan ngomong ke siapa2 dulu, ya Nur)

Nur, Ayu dan Bima pergi.

Baca Juga: Bukan Hanya Ayu, Ada Puluhan Penari Lain Menjadi Budak Badarawuhi dalam KKN di Desa Penari, Ini Ulasannya

wajah Bima tegang, seakan-ia di kejar sesuatu, hingga akhirnya ia keluar dari tempat itu, langit sudah gelap gulita, dan Nur, merasa ada yang mengikuti mereka semua.
setelah sampai di rumah, Nur meminta Bima dan Ayu berkumpul di belakang rumah, sementara Anton menyesap rokok di teras, sedangkan Wahyu dan Widya, belum juga pulang, mereka tidak tahu masalah ini, karena Nur merasa hal ini memang tidak seharusnya di ketahui semua orang.
“sak iki ceritakno kok iso’ne kanca KKN dewe loh di garap ngene”

(sekarang ceritakan, saya mau dengar, kok bisa ya, teman KKN di hajar seperti ini) kata Nur, Ayu masih diam, ia memikirkan ucapan Nur yang tadi, Bima mulai berbicara.
“khilaf aku Nur” kata Bima, seakan apa yang di ucapkan dari mulutnya terdengar sepele,
“gak isok nek ngunu, bakal tak gawe rame masalah iki ambek keluargamu, lanang iku kudu wani tanggung jawab ambek perbuatane” (tidak bisa seperti itu, akan ku buat ramai nanti sama keluargamu-laki-laki harus berani bertanggung jawab atas perbuatanya)

Ayu yang sedari tadi diam, kemudian bicara. “Nur, tolong, ojok di gawe rame disek, yo opo engkok reaksine warga, pak prabu, utowo arek2” (Nur, tolong, jangan di buat ramai dulu, gimana coba reaksi semua orang) ucap Ayu

“aku bakal tanggung jawab Nur, muleh tekan kene, Ayu bakal tak rabi Nur” (aku akan tanggung jawab, Ayu akan saya nikahi habis pulang darisini)
“goblok ya wong loro iki, dipikir masalah iki mek masalah mu tok tah, gak mikir aku, gak mikir Widya, gak mikir liane, gak mikir-

Halaman:

Editor: Riffa Anggadhitya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah