Network
KILASCIMAHI - Inilah lokasi asli KKN di Desa Penari yang sebenarnya ada di Rowo Bayu berdasarkan temuan sendang.
Lokasi asli KKN di Desa Penari berada di daerah Desa Rowo Bayu berdasarkan temuan sendang yang diceritakan oleh Nur dan Ayu sebelumnya.
Sang youtuber Mas Bayu ikut menelusuri sendang pada lokasi asli Rowo Bayu seperti yang diceritakan Widya dan Nur KKN di Desa Penari.
Bagaimana ciri sendang KKN di Desa Penari yang berada di lokasi Rowo Bayu?
Baca Juga: Ternyata Ini Arti Dawuh Bahasa Jawa dari Film KKN di Desa Penari, Simak Penjelasannya
Kisah KKN di Desa Penari yang dituliskan oleh SimpleMan melalui thread Twitter yang merupakan kisah nyata, namun disembunyikan semua identitas asli mahasiswa, nama univ, dan lokasi desa.
Untuk lokasi asli dan waktu pelaksanaan KKN di Desa Penari mulai terungkap karena ada sebuah data resmi dari kepala desa.
Lokasi asli dan waktu yang sebenarnya pada KKN di Desa Penari telah dibongkar oleh Menteri BUMN, Erick Thohir.
Awalnya, Erick Thohir menanyakan kepada Sudirman mengenai apakah cerita KKN di Desa Penari ini merupakan kisah nyata atau mitos belaka.
"Ini kisah nyata pak," ungkap Sudirman seperti dikutip KilasCimahi.com dari akun instagram Erick Thohir, Rabu 18 Mei 2022 lalu.
KKN para mahasiswa ini dilaksanakan di Desa Rowo Bayu, Kabupaten Banyuwangi. Mahasiswa yang melaksanakan KKN di Desa Rowo Bayu ini berasal dari salah satu kampus di Surabaya.
Ditambahkan Sudirman, terdapat 6 mahasiswa yang melaksanakan KKN di sana. Lalu, dua diantaranya ternyata tengah menjalin asmara.
Suatu hari, pasangan mahasiswa ini lalu keluar dari situs, atau area KKN.
Diperjalanan, mereka kemudian ketemu seseorang. Mereka pun lalu diajak sampai ke rumahnya di jamu, diberi makanan dan lain-lain.
Karena sudah sore, kata Sudirman, mereka pamit pulang. Oleh pemilik rumah, pasangan ini diberi bingkisan dibungkus kertas koran.
Mereka langsung ke wisata Rowo Bayu dibawah tiang bendera dan bercerita kepada teman-temannya yang sudah ada di sana.
Bahwa mereka sudah dari desa di atas, namanya Desa Penari.
Teman-temanya tidak percaya karena tidak ada desa lagi di area ini.
Untuk membuktikan, pasangan mahasiswa ini membuka bungkusan kertas itu.
"Saat dilihat, ternyata bukan bungkusan kertas tapi sudah berubah menjadi daun talas. Saat bungkusan ini dibuka, isinya ternyata kepala kera yang masih segar," ungkap Sudirman.
Sudirman menegaskan bahwa cerita ini versi Kepala Desa Rowo Bayu.
"Tercatat semuanya pak, tanggal dan sebagainya," tegas Sudirman kepada Erick Thohir.
Berdasarkan catatan dari kepala Desa Rowo Bayu, tambah Sudirman, KKN para mahasiswa ini dilaksanakan pada 2008 lalu.
Sebelumnya beredar informasi bahwa pelaksanaan KKN para mahasiswa di Desa Penari ini dilaksanakan pada 2009. Tapi, ada pula yang menyebutnya pada 1996.
Baca Juga: Benarkah Nessie Judge 'Ragukan' Cerita KKN di Desa Penari? Ini Video Klarifikasinya
Erick Thohir pun memperlihatkan raut muka takut dengan cerita dari Sudirman ini. Meski demikian, Erick Thohir berjanji akan datang ke lokasi KKN di Desa Penari.
"Saya sudah ke Banyuwangi dua kali, berarti nanti ada yang ketiga kalinya ke Desa Penari, tapi siang-siang saja ya takut ada yang ketinggalan," ujar Erick Thohir sambil tertawa.
"Malam-malam pun tidak apa-apa pak, kita kawal," pungkas Sudirman.
Dikutip kilascimahi.com melalui kanal Youtube CATATAN Mas Bay berjudul FAKTA ROWO BAYU (penelusuran KKN di desa penari) part 2, Mas Bayu mengatakan ada beberapa petunjuk dari cerita KKN di Desa Penari dengan lokasi sendang dan bilik yang di ceritakan Widya dan Nur.
Berdasarkan ciri yang diceritakan versi Nur dan Widya, dibagian selatan sinden ada terdapat sebuah sungai.
"dibagian selatan sinden samping sungai, emang benar ada sungai disamping itu," tutur mas Bayu.
Selain itu terdapat sebuah bilik dengan kendi besar yang digunakan untuk mandi, namun bangunan sinden itu menyerupai candi kecil.
Bedanya kolam tersebut berbentuk segiempat dengan air yang jernih dan berlumut, tetapi bilik tersebut berada di samping pohon asem.
"diatasnya bilik itu ada pohon, tapi saya kurang tau itu pohon asem atau bukan saya tidak mengamati, yang jelas itu persis banget dengan deskripsi cerita itu," jelas mas Bayu.***
