"Onok opo iki Nur?" (ada Apa ini Nur)
Nur menutup mulutnya, tidak tahu harus memulai darimana, sampai Wahyu berdiri.
"Ayu Wid, Nur lihat Ayu, tiba-tiba terbujur kaku, matanya tidak bisa ditutup,"
Widya mendekati Ayu, di sampingnya ada Bima. Ia terus menerus menendang-nendang dalam posisi terikat itu, layaknya seseorang yang terserang epilepsi.
Matanya kosong melihat langit-langit, mereka berdua terbaring tidak berdaya, sontak Widya ikut menjerit sebelum ada yang menenangkan dari pawon.
Mbah Buyut keluar, ia melihat Widya kemudian memanggilnya.
"Sini ndok, Mbah jek tas gawe kopi" (sini nak, si mbah baru saja selesai membuat kopi)
Mbah Buyut duduk di kursi kayu yang ada di pawon. Ia melihat Widya lama, kemudian mengatakan.