Apakah Ayu Meninggal Karena Melanggar Perjanjian dengan Badarawuhi? Simak dalam Cerita KKN di Desa Penari

- 11 Mei 2022, 18:14 WIB
Apakah Ayu meninggal karena melanggar perjanjian dengan Badarawuhi? begini ulasannya disini
Apakah Ayu meninggal karena melanggar perjanjian dengan Badarawuhi? begini ulasannya disini /Instagram/@kknmovie

KILASCIMAHI - Mau tahu gimana nasib Ayu dalam cerita KKN di Desa Penari yang sebelumnya viral di Twitter pada tahun 2019 lalu? simak ulasannya.

Pada akhir cerita dalam film KKN di Desa Penari sebetulnya hampir mirip dengan ending versi thread Twitter yang diunggah oleh SimpleMan.

Dalam cerita KKN di Desa Penari yang sebelumnya di publikasikan oleh akun Twitter SimpleMan, akibat melanggar perjanjian dengan jin atau Badarawuhi maka Ayu dan Bima berakhir meninggal dunia.

Disebutkan juga bahwa Ayu menyukai pada Bima, sebelumnya Ayu satu proker dengan Bima dan Ayu sangat tahu apa yang dilakukan oleh Bima selama kegiatan KKN.

Baca Juga: Inilah Foto Asli Mahasiswa KKN di Desa Penari yang Viral di Sosmed Betulkah Itu? Begini Ulasannya

Pada saat itu, Bima meminta tolong pada Ayu untuk menyimpan gelang dan selendang dari Badarawuhi ke dalam tas nya Widya.

Namun Ayu tidak mau, karena selendang itu fungsinya untuk memikat pada Bima.

Disaat itulah, Bima pergi ke Tapak Tilas lalu disusul oleh Ayu sambil membawa selendang tersebut dan mereka berdua berhubungan suami istri dihadapan para jin dan iblis.

Usia lakukan itu, Ayu dan Bima merasa bersalah dan sangat menyesal atas perbuatan yang mereka lakukan benar-benar sangat fatal.

Baca Juga: Benarkah Ayu Jadi Tumbal Badarawuhi dalam Cerita KKN di Desa Penari, Begini Penjelasan Frislly Herlind

Di ceritakan melalui thread Twitter SimpleMan KKN di Desa Penari dalam versi Widya, pada malam hari, Widya mengikuti Bima karena hanya tinggal mengikuti jalan setapak, setiap kali Widya berjalan selalu saja dari balik semak atau rerumputan.

Saat ada sesuatu yang bergerak, Widya coba memandangnya dan suara itu langsung lenyap begitu saja.

Tanahnya keras dan juga lembab, namun Widya terus menembus jalanan itu yang semakin lama semakin dingin dan sudah beberapa kali Widya berhenti untuk menghela nafas panjang. Kawasan jalanan ini, jika kembali Widya tidak akan tahu apa yang dikerjakan oleh Bima disini.

Suasana di kawasan Desa Penari menjadi hening, dan keheningan itu benar-benar Widya, namun Widya memaksa untuk tetap melihat dan saat itu Widya mendengar seseorang menangis, suaranya begitu familiar seperti suara orang yang ia kenali yaitu Ayu.

Baca Juga: Bukan Alas Gumitir, Tapi Daerah Ini Yang Menjadi Lokasi Asli KKN di Desa Penari, Simak Ulasannya

Widya baru mengingat sesuatu yang paling ganjil selama KKN disini, Ayu.

Ayu tidak pernah sekalipun cerita apapun tentang desa ini, sesuatu yang ganjil yang menganggunya, sebaliknya, Ayu menentang semua yang tidak masuk akal di desa ini.

Pada malam ketika mereka berdebad mendengar suara gamelan, Ayu pasti berbohong, Ayu sebenarnya juga tahu dan mendengarnya secara langsung, Ayu lebih tahu tentang semua ini, jauh di atas yang lain, termasuk, apa yang Bima lakukan selama ini.

Tiba-tiba suara tabuhan gong di ikuti suara kendang, terdengar lagi, suara gamelan itu, terdengar keras, lengkap dengan suara tertawa yang bersahut-sahutan, dan Widya melihat Sanggar kosong itu, di penuhi semua yang tidak Widya lihat saat tiba di tempat ini.

Dari ujung ke ujung, penuh sesak, banyak sekali yang dilihat Widya, ada yang melotot, dari yang wajahnya separoh, sampe yang tidak punya wajah.

Baca Juga: Ternyata Ini Profil dan Biodata Achmad Megantara, Pemeran Bima KKN di Desa Penari Sukses Buat Penonton Greget

Dari yang pendek, sampai yang tingginya setinggi pohon beringin. mereka memenuhi Sanggar dan sekitarnya, Widya mulai menangis. suara yang nyaris memenuhi telinga Widya dan hampir membuatnya gila itu tiba-tiba berhenti.

Widya melihat, di depanya, ada yang sedang menari, tarianya hampir membuat semua yang ada disana melihatnya. Widya menyadari bahwa yang menari itu adalah Ayu.

Mata Ayu sudah sembab, sepertinya sudah menangis lama dari ekspresinya Ayu menyuruh Widya untuk berlari, setelah melewati kerumunan yang sedang melihat Ayu menari di dalam sanggar.

Sampai di jalan setapak, Widya dengar anjing menggonggong, tidak beberapa lama, anjing hitam keluar dari semak belukar, setelah melihat Widya, anjing itu lari, Widya mengikuti anjing itu.

Baca Juga: Ternyata Di Sini Lokasi Asli Film KKN di Desa Penari Usai Ditelusui Pakai Google Earth, Ada Patung Penari

Widya keluar dari jalan setapak itu, ketika subuh, terlihat dari langit yang kebiruan.tapi rupanya, Widya salah.

Seorang warga desa, kaget bukan main melihat Widya, dia langsung lari sambil berteriak memanggil warga kampung.

Akhirnya Widya dibawa ke tempat markas KKN nya kembali oleh warga sekitar. Sesampainya di tempat, Widya kaget melihat jasad Ayu dan Bima dalam keadaan terbaring tak berdaya.

Kemudian Mbah Buyut memanggil Widya untuk menenangkannya.

Mbah Buyut masih mengaduk kopinya, memandang Widya yang tampak mulai kembali kesadaranya, "nyoh, di ombe sek" (nih, di minum dulu) Widya menyesap kopi dari mbah Buyut, tiba-tiba rasa pahit yang monohok membuat tenggorokan Widya seperti di cekik, membuat Widya memuntahkanya, begitu banyak muntahan air liur Widya yang keluar, ia melihat mbah Buyut yang tampak mengangguk.

Baca Juga: Teman Nur Ungkap Lokasi Asli KKN di Desa Penari Bukan di Alas Gumitir, Ini Ulasannya

"temanmu, melakukan pantangan yang tidak bisa di terima manusia, apalagi bangsa halus," kata Mbah Buyut.

"Badarawuhi itu salah satunya yang jaga di wilayah ini, tugasnya ya menari, jadi bangsa lelembut suka melihat tarian dari Badarawuhi, sekarang, Ayu harus menggantikanya," jelas Mbah Buyut.

"salah temanmu sendiri, jadi sekarang mereka harus tanggung jawab," tutur Mbah Buyut.

Sebelum Ayu menghembuskan nafas terakhirnya, Widya dan Nur meminta pada Mbah Buyut untuk membiarkan Bima dan Ayu berada di Desa Penari agar mereka berdua bisa diselamatkan dari Badarawuhi.

Namun, pihak dari keluarga Bima dan Ayu tidak ingin mereka berdua berada di Desa Penari dan tetap membawa mereka pulang ke rumahnya masing-masing untuk meminta bantuan dari medis.

Baca Juga: Ternyata Bima Jadiin Ayu Tumbal Perjanjian Badarawuhi KKN di Desa Penari, Ini Ulasan Frislly Herlind

Saat sudah dipulangkan ke rumahnya, Ayu hanya bisa tidur dengan mata terbuka terus menerus, Widya pernah di ceritain oleh ibunya, bahwa kadang, ia melihat mata Ayu meneteskan air mata, tapi, setiap di tanya, dia hanya diam, tak menjawab, Ayu akhirnya meninggal setelah 3 bulan di rawat. abangnya, merasa bersalah.

Sampai hampir mau mengamuk di desa itu, namun, pak Prabu pun sama, seharusnya sejak awal, saat Ayu memohon di ijinkan KKN disana, ia tegas menolak, alasanya, memang tempat itu tidak baik untuk di tinggali mereka yang masih bau kencur.***

Editor: Intan Augustine Aida Suphi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah