Mengenal Gerbang Neraka di Turkmenistan, Kawah Api di Gurun, Kembali Terkenal Saat Invasi Rusia ke Ukraina

- 7 Maret 2022, 19:37 WIB
Mengenal Gerbang Neraka di Turkmenistan, api yang terus menyala di tengah gurun, kembali terkenal saat invasi Rusia ke Ukraina
Mengenal Gerbang Neraka di Turkmenistan, api yang terus menyala di tengah gurun, kembali terkenal saat invasi Rusia ke Ukraina /Tangkapan Layar Youtube/MATA S/Tangkapan Layar Youtube/MATA S

KILASCIMAHI - Invasi Rusia ke Ukraina ternyata membuka mata dunia bahwa terdapat sebuah Gerbang Neraka di sebuah gurun di kawasan Eropa Timur, Turkmenistan.

Gerbang Neraka yang dimaksud ternyata merupakan sebuah kawah raksasa di tengah gurun yang terus mengeluarkan api selama setengah abad akibat ulah ilmuwan Soviet, yang pecahannya menjadi negara Rusia dan Ukraina.

Ilmuwan Rusia, dan mungkin termasuk Ukraina didalamnya, pernah diminta untuk memadamkan api di Gerbang Neraka yang berada di Turemenistan ini, tapi tidak pernah berhasil.

Gerbang Neraka ini berada di Gurun Karakum, 266 Km dari Ashgabat, Ibu Kota Turkmenistan.

Baca Juga: Ura, Uraaa, atau Huraa, Kata Yang Diucapkan Putin Saat Rusia Serang Ukraina, Ini Kata Yang Benar dan Artinya

Disebut Gerbang Neraka karena apinya yang tak pernah padam selama hampir 50 tahun. Bahkan, saat musim salju pun, api di dalam Gerbang Neraka ini tidak padam.

Pada saat musim salju pun, api di Gerbang Neraka yang berada di Gurun Karakum, 266 Km dari Ashgabat, Ibu Kota Turkmenistan tidak pernah padam.
Pada saat musim salju pun, api di Gerbang Neraka yang berada di Gurun Karakum, 266 Km dari Ashgabat, Ibu Kota Turkmenistan tidak pernah padam. Tangkapan Layar Youtube/MATA S

Menurut Atlas Obscura, lubang Gerbang Neraka dipercaya dibuat pada 1971 saat sebuah alat pengeboran Soviet secara tidak sengaja menabrak gua gas alam bawah tanah yang besar. Hal tersebut menyebabkan tanah runtuh dan seluruh alat pengeboran jatuh.

Setelah melubangi kantong gas, asap beracun mulai bocor di tingkat yang mengkhawatirkan. Untuk mencegah potensi bencana lingkungan, Soviet membakar lubang itu dengan mempertimbangkan bahwa itu akan berhenti terbakar dalam beberapa minggu.

Puluhan tahun kemudian, dan lubang api itu masih berkobar hingga sekarang.

Halaman:

Editor: Riffa Anggadhitya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x