Komentari Unggahan Ridwan Kamil Dengan Kata Maneh, Seorang Guru di Cirebon Dipecat

15 Maret 2023, 22:45 WIB
Ridwan Kamil /Innekeu Putri Pinansia /Kilas Cimahi

KILASCIMAHI - Baru-baru ini seorang guru di kota Cirebon dipecat karena komentari unggahan Ridwan Kamil.

Dilansir dari kilascimahi.com bermula dari seorang guru di Kota Cirebon bernama Muhammad Sabil (34) mengomentari unggahan di akun pribadi milik Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berujung dipecat dari sekolah.

Dalam unggahan tersebut terlihat Ridwan Kamil yang tengah menggelar Zoom Meeting dengan sejumlah murid di SMP 3 Tasikmalaya, kemudian Sabil turut berkomentar menyebut kata 'Maneh'.

Baca Juga: Viral di Sosial Media! Seorang Guru Dipecat Usai Lontarkan Kata 'Maneh' Pada Ridwan Kamil!

Dalam meeting itu, Ridwan Kamil terlihat mengenakan jas berwarna kuning dan berbincang dengan tiga murid. Lalu, Sabil dengan akun @sabilfadhillah menyematkan komentar yang mempertanyakan kapasitas Ridwan Kamil ketika berbincang dengan tiga murid itu.

"Dalam zoom ini, maneh teh keur jadi gubernur Jabar ato kader partai ato pribadi @ridwankamil???" demikian bunyi dari komentar Sabil.

Ridwan Kamil dan sejumlah pengikutnya lalu membalas komentar dari Sabil.

Lantas, apa sebenarnya arti kata maneh yang menyebabkan seorang guru di kota Cirebon tersebut dipecat? Simak ulasan berikut selengkapnya!

Kata maneh dalam bahasa Sunda merupakan kata ganti orang kedua yang berarti kamu.

Dikutip dari kamus bahasa Sunda, maneh berarti kata ganti orang kedua, kamu, engkau.

Pengajar Sastra Sunda di Universitas Padjajaran, Teddi Muhtadin, kepada Ahda Imran dari Pikiran Rakyat (7-2-2010), mengatakan: tak ada kata ganti orang pertama (pronomina persona) yang tepat digunakan untuk mengekspresikan kedirian seperti itu, kecuali kata ”aing”.

Baca Juga: Sebut Maneh ke Ridwan Kamil, Seorang Guru Dipecat, Apa Arti Kata 'Maneh' Dalam Undak Usul Bahasa Sunda

Berbeda dengan kata “aing” yang masuk katagori bahasa Sunda kasar, kata “maneh” masih termasuk ke dalam katagori bahasa Sunda loma. Dengan begitu, penggunaan kata “maneh” masih dapat digunakan dalam perbincangan sehari-hari dengan teman sebaya.

Akan tetapi, tidak disarankan untuk menunjuk kepada orang tua menggunakan kata “maneh”. Kata lain yang dapat digunakan untuk menggantikan kata “maneh” ialah “hidep” atau “anjeun” (basa Sunda lemes) yang berarti “kamu”.

Bahasa Sunda, merupakan salah satu bahasa daerah yang memiliki tingkatan bahasa atau disebut juga Undak-Usuk Basa Sunda.

Dalam Undak Usul Bahasa Sunda terdapat tiga tingkatan bahasa yaitu basa Sunda kasar, basa Sunda loma (akrab), dan basa Sunda hormat/lemes (santun).

Maneh, dalam bahasa Sunda, artinya kamu—biasanya diucapkan antar-teman sebaya. Dan kasar bila diucapkan oleh orang yang lebih muda kepada orang yang lebih tua.
Perkataan 'maneh' dalam bahasa Sunda itu dinilai tak pantas dan diduga jadi penyebab dirinya diberhentikan sebagai guru.

Demikian ulasan terkait guru di kota Cirebon yang berujung dipecat dari sekolah karena mengomentari unggahan Ridwan Kamil.

Bijaksana dan berhati-hati lah dalam berkomentar di sosial media, semoga kejadian ini bisa kita jadikan pelajaran.***

Editor: Baiq Aprilia Intan Sinara H.

Tags

Terkini

Terpopuler