Apakah Kekuasaan Badarawuhi Berhasil Diambil Mbah Dok Khodam Pelindung Nur di Lokasi Asli KKN di Desa Penari?

2 Juni 2022, 17:40 WIB
Apakah Kekuasaan Badarawuhi Berhasil Diambil Mbah Dok Khodam Pelindung Nur di Lokasi Asli KKN di Desa Penari? //deskjabar.com/utaratimes.com/Kolase foto Mbah Dok dan Nur

KILASCIMAHI - Inilah alasan kekuasaan siluman ular Badarawuhi diambil oleh Mbah Dok khodam pelindung Nur pada lokasi asli KKN di Desa Penari, simak penjelasannya.

Saat itu, Badarawuhi satu-satunya orang yang memiliki kekuasaan di lokasi asli KKN di Desa Penari sampai Mbah Dok datang bersama Nur mengambil alih tempat tersebut.

Dalam kisah KKN di Desa Penari, sosok Mbah Dok sebagai khodamnya Nur sejak bayi, berhasil membuat siluman ular Badarawuhi sang penguasa lokasi asli tersebut tunduk.

Mbah Dok memegang peranan penting dalam kisah KKN di Desa Penari, saat Nur dan kelima kawannya datang, Mbah Dok mewujudkan diri menjadi seorang pengemis tua yang mencegat mobil mereka.

 Baca Juga: Punya Jin Khodam Seperti Mbah Dok Penjaga Nur di KKN di Desa Penari, Ini Hukumnya kata Buya Yahya

Mbah Dok seakan menghalangi perjalanan mereka ke desa B. Namun usaha Mbah Dok ini belum berhasil.

Hingga pada suatu malam, Nur mengunjungi Pak Prabu dan Mbah Buyut. Kehadiran Nur disambut dengan segelas kopi hitam pekat.

Ketika Nur menyesap kopi itu, dia merasakan aroma melati yang rasanya manis. Kopi itu justru tidak memiliki ampas, padahal dari luar kopi itu tampak pekat dan pahit.

Nur justru merasakan kopi itu enak. Mbah Buyut yang melihatnya hanya tersenyum, seperti mengetahui kehadiran Mbah Dok.

Nur mengutarakan maksudnya. Dia merasa banyak makhluk tak kasat mata yang menunjukkan diri di depannya. Merasa takut berbuat salah, Nur mengkonfirmasi pada Pak Prabu dan Mbah Buyut.

"ndok, guk salahmu kok, sing ngetutke awakmu, iku ngunu, gak nyaman, mbek sing mok gowo" (nak, ini bukan salahmu, alasan kenapa kamu diikuti, karena kamu bawa sesuatu dari luar)

"maksude yok nopo pak, kulo mboten ngetos maksud njenengan" (maksudnya bagaimana pak, saya tidak mengerti maksud anda).

Mbah Buyut kemudian melanjutkan, "awakmu ndok, iku ngunu, onok sing njogo, yo. sopo?? mbah dok, nah, iku sing gak di terimo nang kene. ngerti ndok"

(kamu itu nak, ada yang menjaga, siapa ya? nenek-nenek, nah, itu yang tida diterima disini. paham nak)

 Baca Juga: Diperebutkan Banyak Sutradara, Manoj Punjabi Sudah Prediksi Film KKN di Desa Penari Bakal Booming

"kulo, njogo? ngapunten, kulo mboten paham" (saya, menjaga. mohon maaf, saya belum mengerti)

Pak Prabu dan Mbah Buyut hanya tersebut dan menyuruh Nur kembali keesokan malam di kediamannya.

Malam yang dijanjikan pun tiba, Pak Prabu dan Mbah Buyut mengajak Nur ke suatu tempat. Disitu, Pak Prabu memotong seekor ayam dan menyiramkan darah ayam itu ke sebuah batu.

Mbah Buyut bercerita, bahwa di desa B itu terdapat desa yang bernama Desa Brosoto. Desa itu merupakan desa khusus untuk makhluk halus. Kemudian Nur menyaksikan makhluk hitam tinggi besar yang menjilati darah di batu itu.

"Awakmu sadar utowo gak, asline, awakmu gowo barang alus sing di anggap tamu nang deso iki, coro alus'e ngunu yo ndok" (kamu sadar atau tidak, sebenarnya, membawa tamu ke desa ini, cara gampangnya gitu)

"Tamu sing mok gowo, iku ngunu seneng ngejak geger ambeh warga deso iki" (tamu yang kamu bawa itu, suka sekali membuat masalah di desa ini)

"masalahe, sing mok gowo iku wes di kunci nang njero Sukmo'mu, nek di jopok, awakmu isok mati" (masalahnya, barang itu sudah terikat di sukma kamu, bila di ambil, bisa mati)

"aku wes ngerembukno karo mbah Buyut, nek barangmu gak usah di jopok, tapi, di culno, selama awakmu masih onok nang kene, barangmu kepisah ambek awakmu" (aku sudah berunding sama mbah Buyut, bila apa yang ada dalam diri kamu, gak usah diambil, tapi di lepaskan saja, selama kamu masih disini, dia tidak akan pergi jauh)

 Baca Juga: Kisah Sang Siluman Ular Badarawuhi Tunduk Pada Mbah Dok Yang Merupakan Jin Leluhur Dalam KKN di Desa Penari

"Barang nopo to mbah?" (barang seperti apa?)

Mbah Buyut mendekati Nur, sebelum, menarik ubun-ubunya, kemudian melemparkanya ke batu itu.

Dari situ Nur menjadi tahu bahwa tubuhnya yang sering letih Kehadiran Mbah Dok di desa itu membuat sosoknya sering melawan makhluk halus yang akan mengganggu Nur.

Hingga kemudian tanpa disadari Nur, dirinya melihat Badarawuhi yang sungkan dan segan pada sosok Mbah Dok. Hal ini terjadi ketika Nur ke dapur dan menemukan Widya tengah berada di sana.

"nyapo Wid awakmu nang kene?" (ngapain kamu wid, ada disini?)

Namun Widya hanya berujar "ojok di terusno" (jangan diteruskan)

Widya duduk di depan Nur, cara Widya berbicara sangat berbeda. Mulai dari suara sampai logat cara menyampaikan pesanya, itu khas jawa sekali yang sampai Nur tidak begitu mengerti. Nur hanya menangkap kalimat "salah" "nyawa" "tumbal" itu pun tidak jelas

Selain itu, setiap dia melihat Nur, ia seperti memberikan ekspresi sungkan. Seperti anak muda yang memberi hormat kepada orang tua.

Kalimat terakhir yang Widya ucapkan sebelum kembali ke kamarnya adalah, "kamu bisa pulang dengan selamat, saya yang jamin" tapi dengan logat Jawa.

Baca Juga: Badarawuhi Dalam Kisah KKN di Desa Penari Tunduk Pada Mbah Dok Yang Merupakan Jin Leluhur, Ini Penjelasannya

Sosok Mbah Dok lah yang membuat Nur aman dari serangan Badarawuhi yang ingin menjerumuskan dirinya. Dua temannya Ayu dan Bima justru tak selamat dalam cerita KKN di Desa Penari.***

Editor: Dwi Surya Andhika

Tags

Terkini

Terpopuler