Badarawuhi Dalam Kisah KKN di Desa Penari Tunduk Pada Mbah Dok Yang Merupakan Jin Leluhur, Ini Penjelasannya

2 Juni 2022, 09:19 WIB
Badarawuhi, penguasa alam gaib di KKN di Desa Penari tunduk hormat kepada Mbah Dok yang ternyata merupakan jin leluhur //kolase/@dewisrisalatiga/kknmovie

KILASCIMAHI - Badarawuhi, siluman ular penguasa alam gaib di KKN di Desa Penari tunduk pada Mbah Dok yang merupakan jin leluhur, ini penjelasannya.

Akhirnya terungkap alasan Badarawuhi, siluman ular penguasa alam gaib di KKN di Desa Penari menunduk hormat kepada Mbah Dok, Jin Khodam milik Nur.

Badarawuhi takut pada jin leluhur seperti Mbah Dok, jin khodam penjaga Nur dalam kisah KKN di Desa Penari.

Hal ini diungkapkan Ustadz Faizar, pakar Ruqyah saat berbincang dalam kanal Youtube Cerita Untungs.

Baca Juga: Film KKN di Desa Penari Sudah Diprediksi Booming, Banyak Sutradara Rebutan Garap Ini Kata Manoj Punjabi

Menurut Ustadz Faizar, Mbah Dok ini masuk kategori sebagai Jin leluhur yang memang bertugas menjadi Khodam Nur dan menjaganya dari gangguan jin seperti Badarawuhi.

Ustadz Faizar menyebut bahwa Mbah Dok ini merupakan sejenis jin khodam.

''Artinya khodam itu melayani,''jelas Ustadz Faizar yang terkenal sebagai pakar Ruqyah ini.

Menurut dia, Mbah Dok ini termasuk kategori jin leluhur. Arti dari jin leluhur adalah jin yang diwariskan dari leluhur kita, dari kakek nenek, orang tua, hingga buyut.

Artinya, kata dia, ada perjanjian awal dari yang pertama kali meminta jin ini untuk menjadi khodam.

''Badarawuhi juga itu jin, tapi berbeda dengan Mbah Dok, ini jin leluhur yang memang tugasnya menjaga,''jelas Ustadz Faizar.

Dengan demikian, secara usia bisa jadi memang jin leluhur Mbah Dok ini memang lebih lama dibanding Badarawuhi sehingga menunduk hormat.

Para jin khodam ini katanya bisa melindungi manusia dari gangguan makhluk halus.

''Tapi kalau jin khodam ini ketemu dengan jin khodam yang lebih besar, takut dia. Dan seterusnya, kan namanya diatas langit ada langit,''jelas Ustadz Faizar.

Jika Badarawuhi saja menunduk hormat, berarti Mbah Dok sebagai jin khodam merupakan jin yang lebih kuat.

Apalagi, dalam kisah KKN di Desa Penari, disebutkan bahwa Mbah Dok pun mampu melawan puluhan ribu dedemit dan makhluk halus yang ada di hutan gaib.

Dalam cerita yang dituturkan oleh akun Twitter SimpleMan versi Nu, disebutkan Mbah Dok diketahui telah mengikuti Nur sejak kecil, dan Nur sendiri baru tahu setelah bertemu dengan guru agama yang menangani dirinya saat di pesantren.

Baca Juga: Laudya Cynthia Bella Yang Harusnya Memerankan Nur Dalam Film KKN di Desa Penari, Simak Penjelasannya

Tepat saat itu juga, Nur melihat dengan mata kepala sendiri, Widya melangkah masuk ke pawon (dapur) matanya tajam menatap Nur, kaget setengah mati, Nur bertanya pada Widya.
“nyapo Wid awakmu nang kene?” (ngapain kamu wid, ada disini?)

namun Widya hanya berujar “ojok di terusno”

(jangan diteruskan)

Widya duduk di depan Nur, cara Widya berbicara sangat berbeda, mulai dari suara sampai logat cara menyampaikan pesanya, itu khas jawa sekali yang sampai Nur tidak begitu mengerti. yang Nur tangkap hanya kalimat “salah” “nyawa” “tumbal” itu pun tidak jelas

selain itu, setiap dia melihat Nur, ia seperti memberikan ekspresi sungkan, sepeti anak muda yang memberi hormat kepada orang tua.
kalimat terakhir yang Widya ucapkan sebelum kembali ke kamarnya adalah, “kamu bisa pulang dengan selamat, saya yang jamin” tapi dengan logat jawa

Sedangkan dalam kisah KKN di Desa Penari versi Widya, Mbah Dok juga yang memperingati Widya tentang keberadaan Badarawuhi.

ketika Widya menyibak tirai, ia melihat Nur, duduk di sebuah kursi kayu, matanya menatap lurus tempat Widya berdiri, ia masih mengenakan mukenah putihnya seolah-olah, ia baru menunaikan sholat dan belum menanggalkan mukenahnya, hanya saja, kenapa ia duduk diam seperti itu.
“Nur” “ngapain?” kata Widya.

Nur masih diam, matanya seperti mata orang yang kosong.

saat itulah, Widya melihat Nur menundukkan kepalanya dengan posisi duduk itu, seakan-akan ia tertidur di atas kursi kayunya. membuat Widya panik, mendekatinya.
Widya menggoyang badanya, namun Nur tidak bergeming, saat Widya mencoba menyentuh kulit wajahnya yang dingin, Nur terbangun dan melotot melihat Widya, tatapanya, seperti orang yang sangat marah.

Baca Juga: Mengerikan, Ini Cara Badarawuhi Membawa Ayu dan Para Penari di Lokasi KKN di Desa Penari Asli ke Alam Gaib

“Cah Ayu” (anak cantik) hal itulah yang pertama Widya dengar dari Nur, hanya saja, suaranya, itu bukan suara Nur. suaranya menyerupai wanita uzur. melengking, membuat bulukuduk Widya seketika berdiri.

namun, saat Widya mencoba pergi, tanganya sudah di cengkram sangat kuat.
“kerasan nak nang kene,” (betah tinggal disini)

Widya tidak menjawab sepatah katapun, suaranya mengingatkanya pada neneknya sendiri, benar-benar melengking.

“yo opo cah ayu, wes ngertos badarawuhi” (gimana anak cantik, sudah kenal sama penunggu disini)


Widya mulai menangis.
“lo lo lo, cah ayu ra oleh nangis, gak apik” (anak cantik gak boleh menangis) Matanya masih melotot, pergelangan tangan Widya di cengkram dengan kuku jari Nur.

“cah lanang sing ngganteng iku ae wes kenal loh kale Badarawuhi” (anak ganteng itu saja sudah kenal sama dia)
“Nur” ucap Widya sembari tidak bisa menahan takutnya lagi, suasana di ruangan itu benar-benar baru kali ini bisa membuat Widya setakut ini.

“iling Nur iling” (sadar Nur sadar)

Nur tertawa semakin kencang, tertawanya benar-benar menyerupai tertawa yang membuat Widya diam takut.
“awakmu gak ngerti, sopo aku” (kamu gak ngerti siapa aku?)

Baca Juga: Sifat Bima Asli Berbeda Jauh dengan Yang di Film KKN di Desa Penari, Ini Kata Sutradara Awi Suryadi
“mbok pikir, nek gak onok aku, cah ndablek model koncomu sing gowo Bolo alus nang kene isok nyilokoi putu ‘ku, aku, sing jogo Nur sampe sak iki, ra tak umbar, Bolo alus nyedeki putuku. ngerti”
(kamu pikir, kalau tidak ada aku, anak nakal seperti temanmu yang sudah membawa penunggu disini bisa mencelakai cucuku, aku yang selama ini sudah menjaganya, tidak akan ku biarkan mereka mendekati cucuku. mengerti)
“nyilokoi nopo to mbah” (mencelakai bagaimana?)

“cah ayu, kancamu siji bakal ra isok balik. nek awakmu rong sadar, opo sing bakal kedaden, tak ilingno, cah ganteng iku, bakal gowo ciloko, nyeret kabeh nang petoko nang deso iki”
(anak cantik, satu dari temanmu tidak akan bisa kembali, jika kamu belum sadar, semuanya akan terjadi, ingatkan anak itu, yang sedang membawa petaka jika di biarkan semuanya akan kena batunya di desa ini)

Baca Juga: Benarkah Arwah Ayu KKN di Desa Penari Jadi Budak Badarawuhi Setelah Ditumbalkan, Ini Penjelasan Buya Yahya

Demikian penjelasan mengenai Badarawuhi penguasa alam gaib di KKN di Desa Penari menunduk hormat kepada Mbah Dok yang ternyata merupakan jin leluhur.

Editor: Riffa Anggadhitya

Tags

Terkini

Terpopuler