Jangan Permainkan Firasat Seorang Ibu Seperti Widya Asli Dalam KKN di Desa Penari, Ini Ulasannya

24 Mei 2022, 13:35 WIB
Firasat seorang ibu seperti widya asli dalam KKN di Desa Penari, ini ulasannya //Instagram/@adindathomas

KILASCIMAHI - Seorang ibu memiliki firasat yang kuat terhadap apa yang akan terjadi kepada anaknya, seperti Widya asli dalam KKN di Desa Penari.

Kontak bathin yang telah dilakukan oleh seorang ibu seperti apa yang dialami Widya saat ingin berangkat untuk KKN di Desa Penari.

Terkadang seorang anak yang masih gadis seperti Widya masih tidak tau apa bahaya yang akan dihadapinnya saat KKN di Desa Penari.

Tidak semua pengalaman saat magang menyelesaikan program studi berakhir dengan baik, seperti Widya bercerita tentang pengalaman dirinya saat melakukan KKN di Desa Penari.

Baca Juga: Ngeri, Begini Penampakan Kawaturih milik Badarawuhi Untuk Memikat Widya Oleh Bima Dalam KKN di Desa Penari

SimpleMan juga menyampaikan cerita tentang kekhawatiran seorang ibu Widya disaat Widya akan melakukan KKN di Desa Penari.

Dalam tulisannya, SimpleMan menceritakan pengalaman mistis enam mahasiswa, yakni Widya, Ayu, Nur, Wahyu, Anton dan Bima saat melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di Desa Penari.

Nama mahasiswa dan desa tempat kejadian mistis ini dirahasiakan untuk menjaga privasi para mahasiswa dan penduduk desa.

Untuk selanjutnya, SimpleMan menyebut nama desa itu adalah Desa Penari.

Dalam ceritanya, disebutkan bahwa akibat melanggar pantangan desa, seluruh mahasiswa yang tengah melaksanakan KKN ini mengalami pengalaman mistis dan diteror oleh makhluk halus. Salah satunya oleh Badarawuhi, siluman ular yang bisa berupa wanita cantik berpakaian hijau-hijau.

Baca Juga: Gara-Gara Adegan Potong Ayam, Syuting Film KKN di Desa Penari Jadi Berantakan, Ada Gangguan Mahkluk Halus?

Diakhir cerita, Bima akhirnya menjadi budak dari Badarawuhi. Sedangkan Ayu menjadi budak penari Badarawuhi.

Ternyata sebelum berangkat pergi menuju kota yang akan di lakukan kkn, ibu widya mengalami firasat buruk apa yang akan terjadi ke anaknya.

Didalam cerita KKN di Desa Penari ibu Widya pernah memiliki firasat yang buruk akan terjadi sesuatu terhadap anaknya.

Namun ibu Widya seakan berat hati untuk mengijinkan anaknya pergi ke kota yang jauh di pelosok Jawa Timur sana.

Penjelasan tersebut di tuliskan dalam thread SimpleMan yang berjudul KKN di Desa Penari versi Widya.

Baca Juga: Begini Penjelasan Buya Yahya Terkait Sedia Kopi untuk Lelembut Seperti Mbah Buyut dalam KKN di Desa Penari

hanya tinggal menunggu, pembekalan sebelum keberangkatan.
jauh hari sebelum malam pembekalan, Widya berpamitan kepada orangtuanya tentang progress KKN yang wajib ia tempuh, keika orangtua Widya bertanya kemana Projek KKN mereka, terlihat wajah tidak suka dari raut ibunya.

“gak onok nggon liyo, lapo kudu gok Kota B,” (apa gak ada tempat
-lain, kenapa harus kota B) wajah ibunya menegang. “nggok kunu nggone Alas tok, ra umum di nggoni gawe menungso” (disana tempatnya bukanya hutan semua, tidak bagus ditinggali oleh manusia)

namun setelah Widya menejelaskan, bahwa sebelumnya sudah dilakukan observasi,-
wajah ibunya melunak.

“Perasaane ibuk gak enak, opo gak isok di undur setahun maneh” (perasaan ibu gak enak, apa tidak bisa di undur satu tahun lagi)

Baca Juga: Beredar di Sosial Media Wajah Asli Bima dan Ayu dalam Kisah Nyata KKN di Desa Penari Dari Keterangan SimpleMan

Widya enggan melakukanya, maka, meski berat, kedua orangtuanya pun terpaksa menyetujuinya..***

Editor: Dwi Surya Andhika

Tags

Terkini

Terpopuler