Sosok Ivanna van Dijk ini ada saat masa transisi penjajahan Belanda ke penjajahan Jepang sekitar tahun 1940 an, atau lebih tepatnya 1942.
Meskipun Ivanna dan keluarganya merupakan orang Belanda, mereka sebenarnya memperlakukan pribumi asli Indonesia dengan baik.
Namun naas kebaikan tersebut malah dibalas dengan hal sebaliknya. Bahkan Ivanna harus mengalami kematian yang tragis.
Sebab kepalanya dipenggal oleh tentara Jepang saat perpindahan kekuasaan pada tahun 1943.
Tidak hanya tentara Jepang, ternyata pribumi juga punya andil dalam kematian Ivanna.
Di ujung hayatnya, Ivanna pun bersumpah akan membalas dendam kepada mereka yang telah berkhianat kepadanya.
“Setiap tetes darah saya yang menetes, tidak akan membuat hidup kalian mudah,” bunyi sumpah Ivanna.
Cerita Ivanna ini kemudian ditulis oleh Risa menjadi sebuah novel dengan judul Ivanna.
Menurut Risa, karakter Ivanna itu awalnya sangat baik. Tapi, semenjak dipenggal oleh tentara Jepang, Risa menilai karakter Ivanna dalam wujud makhluk astral menjadi berubah 180 derajat.