Tante Nadia sebagai ibunya Alina tahu bahwasanya tujuan polisi, Dafri dan juga Oki adalah untuk menjemput pelaku yang telah mengacaukan pembukaan Butik Syifa.
Yang tentunnya Tante Nadia tahu dan intinya bahwasanya Alina dalam bahaya.
Sekuat tenaga tante Nadia sebagai ibu yang tidak baik melindungi Alina.
Berbagai macam alibi, alasan, dan upaya semuanya dilakukan tante Nadia saat di introgasi serta desakan yang dilakukan oleh Oki dafri dan juga pihak kepolisian.
Tante Nadia sangat tidak rela apabila putri kesayangannya tersebut harus mendekam di
penjara untuk mempertanggungjawaban kebusukannya.
Alina yang sangat ketakutan sangat jiper, pokoknya gemeteran, ketika melihat polisi, Oki dan juga dafri datang ke rumahnya.
Dia pura-pura pingsan pada saat akad segera dimulai.
Justru pingsannya Alina membawa malapetaka, karena Om Rahmat berhasil merebut ataupun mengambil handphone milik Alina.
Ternyata handphone tersebutlah bukti kuat tentang kebusukan Alina.
Sampai detik ini handphone tersebut masih saja aktif sehingga orang teknisi suruhan Oki yang melacak tentang keberadaan handphone tersebut dengan mudah dan tanpa bersusah-susah.