KILASCIMAHI - Pemkot Cimahi terus menyiapkan berbagai persiapan untuk melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen yang rencananya akan dimulai 17 Januari 2022.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa PTM dengan kapasitas siswa 100 persen bisa dilaksanakan di tengah peningkatan kasus Omicron.
Budi mengatakan, syarat-syarat untuk melaksanakan PTM dengan kapasitas 100 persen cukup ketat yaitu cakupan vaksinasi dosis lengkap untuk guru harus 80 persen dan 50 persen bagi orangtua peserta didik.
"Kalau ditanya saya seperti apa view-nya sesudah omicron naik, yang pertama saya akan wait and see, artinya kita jalani saja dulu. Selain itu kita tambahkan lagi ada namanya active fase finding," ujarnya, belum lama ini.
Ia melanjutkan, jika kasus Covid-19 di satuan pendidikan tersebut mencapai 5 persen, maka proses pembelajaran harus dihentikan selama 2 minggu.
Selain persyaratan mengenai cakupan vaksinasi untuk guru dan orang tua siswa, aturan ketat juga membayangi pelaksanaan PTM 100 persen.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengingatkan akan syarat untuk mendukung kebijakan pemerintah terkait PTM anak. Kapolri menyatakan PTM 100 persen boleh dilakukan jika target vaksinasi masyarakat umum sudah mencapai 70 persen dan kelompok lanjut usia di 60 persen.
"Pemerintah saat ini telah memberikan kebijakan PTM 100 persen, di mana tentunya untuk melaksanakan PTM 100 persen dan vaksinasi anak, maka target pencapaian vaksinasi masyarakat umum 70 persen dan lansia 60 persen harus terpenuhi," tutur Listyo di Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Sedangkan di Kota Cimahi, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun terus dikebut. Hal ini merupakan bagian dari persiapan pembelajaran tatap muka (PTM) 100% yang rencananya akan dimulai 17 Januari 2022.
"Memantau vaksinasi siswa, hari ini digelar di beberapa tempat sekaligus. Dengan demikian, segera bisa mencapai 100%. Semua puskesmas bergerak, dibantu Polres Cimahi-Kodim 0609/Cimahi serta BIN," ujar Plt Wali Kota Cimahi, Letkol (Purn) Ngatiyana.
Dari hasil pantauannya saat melihat proses vaksinasi di sekolah, Ngatiyana mengaku cukup puas. Dia melihat antusiasme masyarakat cukup tinggi untuk vaksinasi Covid-19 anak-anak.
"Antusias masyarakat bagus, orangtua pada mengantar ke sekolah," ucapnya.
Mengenai kesiapan sekolah untuk menggelar PTM 100%, Ngatiyana mengaku optimis.
"Kesiapan sekolah meliputi tenaga guru, fasilitas, tinggal tunggu aturan teknisnya. Makanya, kita gencarkan vaksinasi, kalau siswa dan guru sudah divaksin silahkan PTM," ungkapnya.
Tak hanya itu, Ngatiyana pun mengimbau masyarakat agar mendukung anak-anaknya divaksin Covid-19. "Saya harapkan masyarakat terutama orangtua, mendukung anak-anak mendapat vaksin Covid-19," tuturnya.***