Network
Video berdurasi 11 menit itu berisi kompilasi video tentang kegiatan Bupati Meranti dan wawancara Staf Khusus Kemenkeu yang tayang di YouTube dengan judul "Tersinggung Disebut Iblis oleh Bupati Meranti, Kemenkeu: Jatah Sudah Adil Karena...".
Selain itu, ada juga potongan video wawancara yang tidak berhubungan dengan kasus Bupati Kepulauan Meranti.
Potongan video itu bersumber dari wawancara Direktur CELIOS Bhima Yudhistira yang tayang di YouTube dengan judul "Masyarakat Indonesia Harus Waspada akan Resesi di Tahun 2023 #iNewsSore 15/11".
Baca Juga: Protes Kenaikan Harga BBM, Anak Kostan Ini Bikin Lagu Harga Bensin Mahal Banget, Viral di TikTok
Setelah videonya dikompilasikan, narasinya ternyata serupa dengan berita yang sudah tayang di beberapa media massa, meliputi artikel berjudul "Kembali Singgung Bupati Meranti, Stafsus Sri Mulyani: Kepala Daerah yang Tidak Paham Daerahnya".
Artikel lainnya yang dijadikan sumber narasi yaitu berjudul "Gerah Disebut Setan, Kemenkeu Bongkar Data Belanja Meranti" dan "Kemendagri Sebut Baru 20 Daerah yang 'Mandiri', Ada Kabupaten Meranti?".
Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengklaim polemik Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil dengan Kemenkeu terkait alokasi dana bagi hasil (DBH) sudah selesai setelah mereka bertemu di Kantor Kemendagri pada Rabu, 21 Desember 2022.
Lebih lanjut, Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kemendagri Agus Fatoni menyatakan tidak ada sanksi kepada Bupati Kepulauan Meranti soal pernyataan Kemenkeu berisi iblis dan setan.
Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada 24 Desember 2022, unggahan video kompilasi di YouTube itu juga tidak menjelaskan tentang pencopotan jabatan Bupati Kepulauan Meranti.
