Bisakah Orang Tua Bersahabat dengan Anak? Yuk Simak Tips Penting Berikut Ini Menurut Ahli Psikolog

Tayang: 2 Oktober 2024, 11:54 WIB
Penulis: Kamariah
Editor: Tim Kilas Cimahi
Cara berusahabat dengan anak    /foto ilustrasi dari pinters
Cara berusahabat dengan anak /foto ilustrasi dari pinters /

KILASCIMAHI - Sahabat adalah teman terbaik yang bisa dimiliki oleh seorang individu. Sebagai orang tua, tentu penting bersahabat dengan anak dalam konteks asyik dalam segala hal.

Mendidik anak zaman sekarang tentu berbeda dengan zaman dahulu dan ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi para orang tua. Anak zaman sekarang jika tersinggung sedikit kemudian dikatakan, baper (bawa perasaan), atau “kena mental nih” dan istilah lainnya yang menandakan sensitifnya perasaan mereka.

Lalu apa yang harus dilakukan oleh orang tua agar bisa menjadi sahabat terbaik bagi anak? Jika situasi pengasuhan yang diarungi sangat menantang?

Dari kacamata psikologi apakah peran orang tua berpindah dari orang tua menjadi sahabat? Yuk simak pendapat ahli berikut ini.

Psikolog Triana Budi Lestari menjelaskan dalam channel YouTube Merdeka FM sebagai berikut:

Sebelum menjadikan anak sahabat, orang tua harus memahami 3 fase anak sebagai berikut:

- Usia 0-7 tahun anak sebagai raja.

Raja di sini merupakan kiasan bahwa orang tua sebaiknya memahami segala sesuatunya berdasarkan apa yang anak rasakan. Besarkan rasa empati orang tua. Karena di usia emas ini, anak merekam segala macam emosi, mulai dari kebahagiaan, trauma, dan kesedihan. Pada usia ini, singgasananya adalah bermain.

- Usia 7-14 tahun anak bisa dididik untuk membantu orang tua dalam berbagai aktivitas.

Libatkan sang anak untuk berbagai macam pekerjaan rumah dan aktivitas menarik lainnya. Tentunya dengan melibatkan sang anak orang tua tidak berekpektasi bahwa pekerjaan akan dituntaskan oleh sang anak. Namun, biarkan anak bereksplorasi dengan ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan orang tua. Berikan mereka tanggung jawab yang tidak memaksa.

- Usia 14-18 tahun, anak sebagai penasihat.

Anak bisa dijadikan tempat untuk saling menasihati bagi orang tua.

Ketika orang tua ingin menjadikan anak sebagai sahabat, maka orang tua harus memahami ada di fase apa usia sang anak. Di usia 0-7 tahun tentunya akan kurang bijak jika orang tua menjadikan anak tempat bercerita segalanya.

Misalnya, ketika ibu mengeluhkan sifat ayah yang kurang baik. Anak akan merekam energi negatif akan sifat dan perilaku sang ayah.

Pada usia ini, anak belum dapat berpikir kompleks apalagi memilih mana baik buruk perlakuan yang diterimanya dan diterima oleh orang lain. Jangan sampai anak malah melabeli ayahnya dengan contoh perilaku yang buruk.

Oleh karena itu untuk orang tua dapat menjadi sahabat terbaik bagi anak, orang tua harus memahami fase perkembangan anak. Selain itu pahami kebutuhan sahabat sang anak.

Pada fase 0-7 tahun anak membutuhkan sahabat untuk menemaninya bermain, maka jadilah orang tua yang selalu ada untuk mendampingi anak dalam bermain.

Pada fase 7-14 tahun, jadilah sahabat anak dengan membebaskan sang anak untuk terlibat pada apa yang dilakukan orang tua, berikan waktu mereka untuk bereksplorasi pada aktivitas orang tua.

Sedangkan, pada fase usia 14-21 tahun orang tua baru bisa bertukar cerita tentang kehidupan dengan sang anak. Pada fase ini, anak sudah cukup matang untuk berpikir kompleks serta memberikan nasihat kepada orang tua.

Baca Juga: Dikdik Calon Walikota Cimahi: Bukan Sebatas Kunjungan ke Cibabat Namun untuk Menyerap Aspirasi Masyarakat

Demikian ulasan mengenai menjadi sahabat terbaik anak. Semoga menambah wawasan para orang tua.***


Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub