KILASCIMAHI - Bakat merupakan potensi yang dimiliki seorang individu sejak lahir. Namun dalam mengetahui bakat anak, merupakan teka-teki yang harus dipecahkan oleh anak dan orang tua itu sendiri.
Orang tua perlu menyadari bahwa masa depan anak bukan berada di kendali orang tua sepenuhnya. Anak juga memiliki keinginan dan bakatnya sendiri.
Lantas perlukah mengarahkan bakat anak sejak dini? Berikut penjelasan Psikolog Elly Risman dalam channel YouTube NewsRoom, yang perlu orang tua ketahui.
Ada beberapa tipe orang tua dalam mengasuh anaknya. Ada orang tua yang memiliki mimpi positif akan masa depan dirinya untuk diproyeksikan kepada sang anak. Ada pula orang tua yang berusaha memberikan rumah bagi masa depan anaknya. Tidak ada kata salah dan benar dalam pengasuhan orang tua.
Dalam hal bakat, memang orang tua memiliki haknya untuk mengarahkan, memberikan peluang serta kesempatan untuk anak berkembang. Namun orang tua juga memiliki kewajiban untuk memberikan pondasi yang kuat kepada sang anak. Pondasi tersebut adalah:
- Ketakwaan pada yang maha kuasa.
- Rasa aman dan nyaman dengan dirinya
- Berpikir kreatif dan alternatif
- Kemandirian dan tanggung jawab
- Bijak berteknologi.
Pondasi tersebut akan menjadi bekal bagi anak dan orang tua untuk menemukan jalan bagi perkembangan bakat sang anak. Dalam mengarahkan bakat sang anak, orang tua dapat memasuki jiwa anak dengan secara perlahan seperti tetesan air.
Seperti menuntut ilmu, untuk mengarahkan anak ke suatu bidang tertentu memerlukan beberapa tahun, sampai mungkin pada akhirnya anak akan sepakat untuk memilih jalur bakat sesuai arahan orang tua.
Kalaupun anak merasa terlalu mengikuti arahan orang tua, dan di pertengahan jalannya merasa dirinya salah jurusan, orang tua harus berusaha memahami kebahagiaan sang anak.
Salah jurusan, 3-4 tahun dan kemudian memilih jurusan yang lain mungkin tak seberapa, dibandingkan menghabiskan sisa hidupnya di jurusan bakat yang tidak membuatnya bahagia.