KILASCIMAHI - Mengajak anak remaja berkomunikasi adalah salah satu tantangan tersendiri bagi orang tua. Anak remaja bisa jadi sangat malas untuk berbicara dengan orang tua. Kalaupun mereka mendengarkan, komunikasi yang dilakukan hanya berjalan sambil lalu. Respon yang diberikan sang anak pun mungkin terbatas dan hanya 1-2 kata yang digunakan untuk merespon.
Orang tua memiliki 2 pilihan. Pasif sambil memperbanyak stok kesabaran, atau aktif belajar lebih lagi terkait ilmu parenting. Lantas bagaimana jika orang tua ingin mengusahakan komunikasi terbuka dengan sang anak?
Berikut 9 tips agar anak remaja mau nerkomunikasi akrab dengan orang tua, yang dijelaskan oleh Konsultan parenting, Miss Ayu Savitri:
Hargai anak ketika bicara, tunggu hingga sang anak selesai bicara baru merespon bicara anak secara aktif
2. Tawarkan Bantuan
Dorong anak untuk terus bercerita, dengan melontarkan pertanyaan apa, siapa, bagaimana, namun hindari pertanyaan bersifat kenapa, karena akan membuat anak defensif dan tidak ingin bercerita lebih lanjut.
3. Fokus pada kesukaan anak
Tanya apa yang anak sukai seperti makanan, musik, game. Coba lah terjun ke dunia kesukaan anak. Dan minta anak untuk mengajari anda tentang apa yang mereka sukai.
4. Jadwalkan kencan berdua.
Buat waktu masing-masing dengan anak secara bergantian. Pada saat berkencan hindari topik pembicaraan yang tidak disukai anak. Misalnya tentang pelajaran sekolah.
5. Sedia setiap saat
MIliki waktu yang lebih banyak untuk berada disekitar anak, meskipun tidak mengerjakan atau berbicara tentang hal yang spesifik. Hal ini akan menyebabkan anak memiliki bonding emosional.
6. Berbagi rahasia
Coba sesekali untuk berbicara dengan anak tentang rahasia atau pengalaman orang yang seakan-akan tidak pernah diketahui oleh orang lain. Buat anak merasa nyaman dan dipercayai, sehingga anak akhirnya juga mau menceritakan rahasianya pada orang tua. Buat anak merasa sefrekuensi dengan orang tuanya.
7. Jangan diinterupsi
Ketika anak sedang berbicara, dan ditengah pembicaraan orang tua memiliki ketidaksetujuan, tunggulah hingga anak selesai bicara.
8. Berhenti interogasi sang anak
Jika orang tua ingin tahu tentang anak, coba gali secara perlahan. Hindari mencecar anak dengan banyak pertanyaan dalam satu kesempatan.
9. Pilih momen yang tepat
Momen yang tepat sangat mempengaruhi mood anak untuk berbicara. Beberapa momen yang tepat misalnya ketika malam hari menjelang tidur, saat sedang berkendara bersama, atau sedang makan bersama.
Namun, orang tua juga harus pahami, bahwa dalam menjalankan tips ini, orang tua tidak diharapkan seperti sedang bermain sulap di mana dalam satu dua kali percobaan dapat langsung membuat anak terbuka dengan orang tua.
Baca Juga: Kepoin Yuk Bunyi Teks Puisi Mata Luka Sengkon Karta untuk Mengenang Peristiwa G30S PKI
Semoga ulasan ini dapat memberikan inspirasi bagi para orang tua untuk lebih mengusahakan berkomunikasi terbuka dengan para anak remajanya.***