Network
KILASCIMAHI - Dunia anak adalah bermain. Saat bermaian, sebenarnya anak belajar banyak hal, mulai dari berkomunikasi, mengenal dirinya, mengenal orang tuanya, mengenal konsep bahasa, warna, dan sebagainya. Oleh karena itu, orang tua harus mendukung anak dalam bermain.
Zaman sekarang mainan anak memiliki banyak jenisnya. Dari yang sederhana, sampai yang dilengkapi dengan teknologi digital. Bayangkan, bahkan buku saja sudah ada yang bisa mengeluarkan bunyi-bunyian.
Namun, ternyata tidak semua mainan bisa secara asal-asalan kita berikan untuk anak. Orang tua harus bisa selektif dalam membelikan anak mainan. Lantas, mainan yang tepat itu seperti apa sih?
Psikolog klinis Ratih Ibrahim dalam channel YouTube personal growth menjelaskan sebagai berikut:
Orang tua harus memilih mainan sesuai tahapan perkembangan anak. Karena kebutuhan stimulasi anak berbeda. Untuk anak 1-2 tahun sama-sama bermain puzzle dan balok, hanya saja dalam bentuk yang lebih sederhanda dan berukuran yang besar.
Semakin besar anak, jenis permainan bisa semakin kompleks. Di bawah ini beberapa tips untuk memilih mainan dari Psikolog Ratih Ibrahim:
- Pastikan mainan aman
Hindari mainan yang terlalu kecil untuk anak-anak yang lebih kecil untuk menghindari risiko tertelan. Pastikan mainan berwarna dibuat dari bahan-bahan yang tidak beracun.
- Tidak membedakan permainan berdasarkan jenis kelamin dan warna.
Misalnya anak laki-laki hanya diberikan mainan berwarna biru. Biarkan mereka mencoba dan mengenal semua jenis permainan.
