Network
KILASCIMAHI - Mendampingi keseharian anak terkadang membuat orang tua lelah dalam menghadapi perilakunya. Belum lagi konflik antar anak yang sering menyulut kemarahan orang tua.
Namun orang tua juga perlu mengetahui bahwa merespon anak dengan kemarahan, sama saja memberikan contoh yang kurang baik. Membicarakan dengan baik bisa menjadi solusi bagi para orang tua.
Lantas bagaimana cara berbicara yang baik kepada anak ketika orang tua sedang tersulut kemarahannya? Berikut beberapa tips dari penggiat Parenting, Bapak Michael dalam channel YouTube Parentalk.
- Atur cara bicara ke anak.
Atur posisi terbaik ketika berbicara dengan anak. Jangan berdiri terlalu tinggi untuk tidak menunjukkan superioritas orang tua pada anak. Buat anak nyaman jaga jarak menatap ke anak dengan menurunkan badan orang tua, sehingga kontak mata orang tua dan anak sejajar. Orang tua juga bisa mengajak anak untuk duduk dipangkuan orang tua.
- Atur Nada bicara
Orang tua boleh tegas, namun tidak boleh galak. Ketika orang tua terbiasa untuk berteriak ketika anak melakukan kesalahan, maka anak juga akan mengikuti reaksi orang tua ketika mereka marah. Jika kita terbiasa mengatur nada bicara, maka anak juga akan mengikutinya.
- Usahakan bertanya untuk menggali jawaban anak
Hal ini akan melatih anak untuk mengungkapkan perasaannya. Orang tua harus tahu agar bisa memberikan saran terbaik atas perilaku sang anak. Banyak hal yang bisa diungkapkan, misalnya karena ketidaktahuan sang anak.
- Dengarkan Anak.
Orang tua seringkali tidak mau mendengarkan alasan sang anak. Dengarkan alasan anak sebagai bahan koreksi
Dalam penjelasan lain, Psikolog Firesta Farizal dalam channel YouTube Dunia Parenting Indonesia menjelaskan bahwa orang tua perlu untuk mengambil waktu sejenak untuk menenangkan diri sebelum merespon konflik yang dialami sang anak. Orang tua bisa terus melatih diri dan menemukan apa yang bisa menenangkan mereka sebelum menghadapi anak.
Baca Juga: Cara Mudah Membuat Mochi untuk Ide Jualan
Demikian ulasan mengenai tips ketika berbicara kepada anak. Semoga dapat menambah pengetahuan orang tua untuk terus belajar mendampingi tumbuh kembang anak.***
