Tahukah Kamu? Jika Ucapan dan Keyakinan Orang Tua, Bisa Sebagai Penentu Masa Depan Anak Loh!

Tayang: 22 September 2024, 14:00 WIB
Penulis: Kamariah
Editor: Tim Kilas Cimahi
ilustrasi:   Ucapan dan Keyakinan Orang Tua Menentukan Masa Depan Anak ./Pixabay @4144132
ilustrasi: Ucapan dan Keyakinan Orang Tua Menentukan Masa Depan Anak ./Pixabay @4144132 /

KILASCIMAHI - Manusia diciptakan sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna. Namun kenapa, dalam pengasuhan anak, masih saja ada orang tua yang membentak anaknya, seakan-akan orang tua lah yang paling benar?

Di sini, dalam proses pengasuhan seharusnya orang tua mengembalikan lagi kodrat anak sebagai manusia demi kesuksesan masa depannya.

Dalam pengasuhan pula, terkadang ada perbedaan pendapat tentang apa yang harus dilakukan anak untuk mengejar masa depannya. Mengapa ketika sampai anak dewasa, terkadang ada yang masih mempertanyakan tentang minat dan bakatnya?

Di sinilah peran orang tua sebenarnya harus ada untuk mendukung dan menggali minat anak untuk keberhasilan masa depannya. Penentuan masa depan anak tak lepas dari ucapan dan keyakinan orang tua dari pendampingannya sedari dini.

Dalam Channel YouTubenya officialnya, pakar parenting Indonesia, Ayah Edy, menjelaskan bahwa orang tua harus meyakini secara jujur tentang kehebatan anak. Karena keyakinan orang tua akan mengubah sistem genetika anak.

Hal ini, tentunya memerlukan kemampuan berpikir orang tua yang matang untuk mendefinisikan kata hebat itu sendiri. Orang tua harus secara matang menerima bahwa kata hebat akan menyesuaikan atas apa kodrat kita ditentukan.

Ayah Edy kemudian menganalogikan, bahwa mangga yang ditakdirkan menjadi mangga tidak akan menjadi jambu. Lantas apakah mangga tidak hebat? Hanya karena orang tua menyukai jambu, lantas apakah semua buah-buahan di dunia harus menjadi jambu?

Ya, anak diciptakan sesuai kemampuannya. Kondisi di mana ucapan akan merubah keyakinan, maka janganlah melabeli anak dengan sesuai kekurangannya. Ubah pola pikir orang tua.

Dalam contoh lain misalnya, mengasuh anak yang dapat duduk dengan tenang mengikuti pembelajaran tentunya akan sangat menyenangkan bagi orang tua dan pengajar.

Namun bagaimana dengan anak yang memiliki gaya belajar kinestetik? Orang tua sebaiknya tidak lantas melabelinya dengan si anak hiperaktif, atau si anak berulah misalnya. Anak-anak seperti ini mungkin di masa depannya akan menjadi orang-orang yang betah bekerja di ruangan terbuka.

Halaman:

Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub