KILASCIMAHI - Sudah menjadi keharusan bagi setiap orang tua untuk terus belajar untuk bisa mengasuh anaknya dengan lebih baik. Apalagi setiap hari, ada saja kesalahan anak yang menurut orang tua sangat mengganggu. Mau tidak mau orang tua harus menegur anak setiap harinya .
Lantas bagaimana cara menegur anak yang baik? Untuk setiap kesalahan manusia, bukannya kita diperintahkan sang pencipta untuk saling memaafkan? Karena Dia sendiri adalah Maha Pemberi Ampunan.
Orang tua bisa bayangkan apa jadinya jika Allah menegur setiap kesalahan yang dibuat dengan cara yang keras? Oleh karena itu, kita diminta oleh-Nya agar kita memiliki hati yang lemah lembut. Maafkanlah anak dan minta ampun untuknya.
Namun tetap saja sebagai orang tua kita wajib menegur anak, namun dengan cara yang baik. Berikut penjelasan dr. Aisyah Dahlan dalam channel YouTube SUAS Videos:
Orang tua adalah perantara antara anak dan sang pencipta. Pertama-tama orang tua bisa berdoa untuk diberikan hati yang lemah lembut untuk menghadapi sang anak. Lalu, orang tua bisa memintakankan ampun atau maaf atas perilaku anak yang sedang tidak bisa ditolerir.
Kemudian dalam menegur, ada teknik yang sangat efektif. Gunakan hanya 1 menit untuk menegur anak. Itupun, dibagi menjadi dua tahapan. Setengah menit untuk menegur, dan setengah menit untuk memujinya.
Teguran yang dilakukan akan berfungsi untuk menumbuhkan rasa bersalah atas kekeliruan yang dilakukan. Sementara pujian dilakukan untuk menghargai citra positif sang anak yang timbul dari kejadian tersebut.
Misalnya ketika anak telat, orang tua bisa mengatakan seperti ini. "Nak, ibu marah ya karena kamu pulang telat dan tidak mengabari ibu. Kamu telat itu 2 jam. Dan itu membuat ibu khawatir." Beri jeda sebelum kemudian orang tua hendak memberi pujian. "Kemarin-kemarin itu Ibu senang, karena biasanya kamu sudah bisa telepon ibu dulu untuk sekedar memberi kabar."
Tekankan pada kesalahan untuk membuatnya merasa bersalah, kemudian beri pujian untuk membuatnya mengerti apa yang harus dilakukan. Omelan orang tua yang berkepanjangan hanya akan membuat anak berkecil hati, tanpa meninggalkan rekaman secara baik tentang apa yang harus diperbuat.
Demikian ulasan mengenai cara menegur anak. Semoga menambah wawasan para orang tua dalam mendidik dan mengasuh anak.***