KILASCIMAHI - Mendidik anak perempuan tentunya berbeda dengan cara mendidik anak laki-laki. Jangankan pada anak, perempuan dewasa itu sendiri saja memiliki karakteristik yang unik dan ingin dimengerti. Dalam hal ini orang tua perlu memahami cara berkomunikasi dengan anak perempuan, untuk memberikan pendidikan.
Lantas bagaimana cara berkomunikasi yang baik dengan anak perempuan yang perlu orang tua ketahui? Berikut penjelasan dr. Aisyah Dahlan dalam channel YouTube Dakwah Parenting.
Setiap anak perempuan pada tingkatan usia yang manapun memiliki karakteristik yang sama. Orang tua harus memusatkan perhatian begitu anak perempuan memanggil.
Setiap anak perempuan berbicara, lihatlah ke wajahnya. Alihkan dahulu pandangan orang tua jika sedang melihat gadget.
Apalagi dengan karakteristik anak generasi milenial, gen z dan gen alpha saat ini. Jika orang tua tidak langsung merespon pada panggilan pertama, anak akan dengan mudah menjadi sensitif.
Jika ada hal penting dan tidak dapat diindahkan oleh orang tua pada saat yang sama, maka cobalah untuk meminta waktu atau meminta izin terlebih dulu kepada ananda sebelum akhirnya orang tua memberikan 100% perhatian pada sang anak.
Pada anak extrovert, mereka mungkin akan lebih bisa menerima jika perhatian orang tua tidak penuh 100% padanya, dan masih bisa menunjukkan wajah yang berseri dengan langsung menjelaskan apa yang mereka mau beritahukan kepada orang tuanya.
Sedangkan pada anak introvert, orang tua harus lebih peka dan memancing pembicaraan dengan anak jika anak ragu untuk bercerita.
Hal ini disebabkan anak introvert benar-benar ingin memastikan bahwa orang tuanya akan memusatkan perhatian kepadanya. Apakah orang tuanya benar-benar menyediakan waktu untuknya atau tidak.
Ini adalah bentuk bahasa kasih yang dibutuhkan anak perempuan dari orang tuanya. Jadi, jangan sampai orang tua mendapatkan label red-flag dari anak perempuan.
Demikian ulasan kiat komunikasi dengan anak perempuan. Semoga menambah keeratan hubungan orang tua dengan ananda.***