KILASCIMAHI - Ketika seorang bayi lahir, orang tua tidak akan menemukan catatan, saat besar akan menjadi apakah anak nantinya.
Sehingga penting bagi orang tua untuk mengembangkan potensi anak sejak bayi dengan memberikan stimulasi.
Cara pandang pengasuhan orang tua di Indonesia mungkin lebih menitikberatkan kepada bagaimana caranya supaya anak tidak mengganggu.
Penting untuk mengajak anak dalam kegiatan sehari-hari di rumah. Misalnya mengajak anak memasak, dan mencuci. Orang tua yang terlalu sering melarang hanya seolah-olah melindungi anak. Padahal hal tersebut justru membatasi gerakan dan stimulus yang baik untuk anak.
Kalaupun orang tua melihat bahaya, maka mereka bisa memberikan panduan dan pendampingan secara lekat kepada anak. Jika terjadi bahaya misalnya jika anak terkena panas, atau terpeleset, orang tua juga harus paham bagaimana memberi pertolongan pertama. Lantas bagaimana caranya orang tua dapat menggali potensi anak?
Berikut penjelasan Pendiri Sekolah Athalia, Dra. Charlotte Priatna, dalam channel YouTube Today’s Message:
• Ada momen pada anak di mana pertumbuhan anak sangat cepat. Masa balita yang sangat singkat ini, sebisanya orang tua menginvestasikan waktu pada 5-8 tahun pertama kehidupan anak karena waktu-waktu ini akan menjadi landasan terbaik untuk kehidupan kedepannya. Bangun perkembangan anak dengan membuat relasi.
• Anak-anak perlu diberikan alasan kenapa melakukan sesuatu. Misalnya, anak makan bukan karena disuruh makan. Tetapi pengasuh harus membangun relasi untuk anak berpikir kritis.
Pengasuh bisa menceritakan bahwa anak harus makan karena lapar, untuk mendapatkan energi dan bisa bergerak kesana kemari, dan bahwa sebelum makan harus cuci tangan karena untuk membersihkan apa yang nantinya masuk ke dalam perut sang anak agar tidak sakit perut. Hal-hal ini sudah bisa mulai dilakukan sejak anak berusia 3 tahun. Tujuannya adalah anak akan mampu berpikir secara kritis ke depannya.
• Minat anak tumbuh dari apa yang dia lihat dari di lingkungan. Jika anak melihat orang tua senang bermusik, maka anak akan tertarik dan mau mencoba. Orang tua dapat mencontohkan anak untuk banyak melakukan aktivitas untuk melihat minatnya.