KILASCIMAHI - Dalam rangka mengenang peristiwa berdarah G30S PKI, banyak cara yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia.
Salah satunya adalah lewat karya sastra puisi. Dalam rangkaian bait-bait tegas dan majas yang hidup, ada salah satu puisi tentang G30S PKI yang cukup viral.
Penasaran dengan isi puisi untuk mengenang G30S PKI yang berjudul "Mata Luka Sengkon Karta"? Yuk simak selengkapnya dalam artikel berikut ini.
Adapun puisi yang pernah populer dan viral di berbagai media sosial yaitu berjudul 'Mata Luka Sengkon Karta' karya dari Peri Sandi Huizche
Dikutip dari berbagai sumber, berikut teks puisi memperingati peristiwa G30S PKI dan Hari Kesaktian Pancasila.
"Mata Luka Sengkon Karta" (Peri Sandi Huizche)
Aku seorang petani Bojongsari.
Menghidupi mimpi dari padi yang ditanam sendiri.
Kesederhanaan panutan hidup.
Dapat untung dilipat dan ditabung.
1974 tanah air yang kucinta berumur dua puluh sembilan tahun.
Waktu yang muda bagi berdirinya sebuah negara.
Lambang garuda dasarnya pancasila.
Undang-undang empat lima merajut banyak peristiwa.
Peralihan kepemimpinan yang mendesak.
Bung Karno diganti pak Harto dengan dalih keamanan negara.
Pembantaian enam jenderal satu perwira.
Enam jam dalam satu malam.
Mati di lubang tak berguna.
Tak ada dalam perang mahabarata bahkan di sejarah dunia.
Hanya di sejarah indonesia.
Baca Juga: Cara Mudah Membuat Salad Jelly untuk Kreasi Ide Jualan yang Berpotensi Laris Manis