KILASCIMAHI - Pulau Lombok dijuluki sebagai "Pulau Seribu Masjid" , selalu memikat hati wisatawan dengan pesonanya yang tiada duanya.
Dari wisata alam yang memukau, kuliner yang menggoda selera, hingga budaya yang kaya, Lombok menawarkan berbagai pengalaman tak terlupakan bagi para pengunjungnya.
Bagi Anda yang lagi berlibur ke Lombok dan ingin menikmati dan mengenal lebih jauh suku Sasak yang merupakan suku asli Lombok maka tempat yang wajib dikunjungi adalah Desa adat Ende.
Desa adat Ende berlokasi di Lombok Tengah. Tempat ini dikenal sebagai tujuan wisata yang memukau karena keunikan budaya dan keaslian arsitekturnya.
Pemerintah setempat berupaya mengembangkan Desa adat Ende ini sebagai salah satu destinasi utama untuk menarik lebih banyak pengunjung ke wilayah tersebut.
Desa adat Ende ini memperlihatkan keindahan alam yang meliputi hamparan luas persawahan yang menyejukkan mata.
Dengan demikian, pengunjung dapat merasakan keindahan alam sambil mengenal lebih dalam kekayaan budaya lokal.
Lokasi desa Ende tidak jauh dari bandara internasional lombok praya.
Desa ini dihuni oleh 30 kepala keluarga dengan total 135 penduduk yang merupakan suku sasak.
Sebagian besar warga di sana bermata pencaharian sebagai petani, peternak dan penenun. Salah satu seni budaya yang ditampilkan di desa Ende adalah pertunjukan alat musik genggong dan perisaian.
Kehidupan di Desa Ende masih sangat tradisional contohnya sejak kecil anak-anak yang tinggal di Desa Ende sudah di ajarkan perisaian yang merupakan salah satu budaya dari suku Sasak.
Adapun keunikan dari suku sasak di Desa Ende ini adalah rumah adat yang bernama bale tani. Bale berarti rumah tani berarti petani dalam bahasa suku sasak. Atap rumah adat tersebut dibuat lebih rendah dari tinggi pintu agar tamu yang hendak masuk ke rumah menundukkan kepalanya. Hal ini merupakan simbol untuk menghormati tuan rumahnya.
Lalu hal unik lain yang terdapat di rumah adat ini adalah tidak mempunyai jendela. Tujuannya adalah untuk menjaga privasi tuan rumah agar mereka tidak di intip oleh orang iseng. Lantai rumah adat ini dilapisi dengan kotoran sapi tujuannya adalah untuk memperkuat lantai dan menangkal debu serta kegiatan ini juga dianggap suci oleh suku sasak.
Dan juga terdapat keunikan lainnya yaitu anggota keluarga lelaki tidur di teras rumah sedangkan para perempuan tidur di dalam ruangan.
Masih tradisional sekali dan budaya yang masih sangat kental sehingga dapat menarik wisatawan yang penasaran akan budaya suku sasak.
Baca Juga: Saat Berlibur Ke Lombok, Jangan Lupa Ke Bukit Marese Juga Ya
Turis dapat berpartisipasi secara langsung dalam pertunjukkan budayanya seperti pertunjukkan perisaian dan mencoba alat musik genggong. (suatu bentuk interpretasi)
Anak-anak di Desa Ende telah mengenal dan memiliki niat untuk melestarikan budaya mereka.***