KILASCIMAHI - Tak kenal maka tak sayang. Itulah ungkapan yang sering kita dengar. Hal ini berlaku juga kepada Nabi Muhammad SAW junjungan umat Islam. Maka dari itu, untuk mengenal beliau, dalam momen Maulid Nabi kita akan membahas mengenai akhlaknya.
Dalam refleksi Maulid Nabi kali ini, mari kita membahas tentang akhlak Rasulullah SAW dalam bermasyarakat. Akhlaknya yang begitu mulia patut kita teladani untuk kesempurnaan iman umat Islam di seluruh dunia.
Ustadz Muhammad Habsyi menjelaskan tentang dalam channel YouTube Officialnya tentang akhlak Rasulullah SAW dalam bermasyarakat sebagai berikut:
Diriwayatkan dari Annas Bin Malik, bahwa ia melayani Nabi Muhammad SAW selama 10 tahun, dan selama 10 tahun tersebut tidak pernah terdengar Rasulullah SAW berkata “uh” kepadaku. “Uh” disini diterjemahkan sebagai kata-kata hardikan teringan. Ia juga berkata bahwa Rasulullah tidak pernah mencacinya, apalagi bermuka cemberut.
Digunakan perumpamaan tersebut kepada pembantu Rasulullah. Kenapa? Karena dengan analogi bahwa ketika bersikap kepada pelayannya saja begitu menjaga adabnya, maka dianggap akhlak Rasulullah SAW kepada orang dalam bermasyarakat juga akan akan menjaga kemuliaan tersebut.
Ust. Muhammad Habsyi juga kemudian menjelaskan, diriwayatkan pula beberapa di antara akhlak Rasulullah SAW dalam bermasyarakat sebagai berikut:
- Ketika ada yang mengajaknya berbicara, Rasulullah selalu menaruh perhatian kepadanya.
- Ketika ada orang yang bersalaman dengan Rasul, maka Rasul tidak akan melepaskannya sebelum orang tersebut melepaskan genggamannya.
- Rasulullah baru akan minum setelah semua tamunya minum.
- Rasulullah selalu menghadapkan wajahnya dan berlemah lembut dalam bicara kepada siapa saja bahkan kepada orang yang buruk akhlaknya. Beliau ingin menganggap orang yang mengajaknya bicara adalah orang yang dicintai.