KILASCIMAHI - Maulid Nabi adalah sebuah perayaan sebagai peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW di Indonesia di jadikan sebuah acara keagamaan. Bahkan ada 1 hari libur khusus yang ditetapkan Pemerintah Indonesia untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Sedangkan di beberapa negara seperti Arab Saudi dan Qatar, peringatan Maulid Nabi dianggap sebagai bid’ah karena merupakan sesuatu yang tidak pernah dilakukan di zaman Rasulullah, namun dilaksanakan oleh umatnya setelah beliau wafat.
Dilansir dari kabarmakkah.id Syaikh Abdul Aziz bin Baz merujuk pada sabda nabi yang berbunyi “Tidaklah sempurna iman salah seorang di antara kalian sehinga aku lebih dicintainya daripada orang tuanya, anak dan segenap manusia.” Ulama Saudi lainnya berpendapat bahwa Maulid Nabi bukanlah cara yang tepat untuk menunjukkan kecintaan kita kepada Rasulullah.
Sedangkan di Indonesia dalam nu.online menyebutkan bahwa Maulid Nabi dapat menjadi sarana dakwah yang efektif untuk mengimbangi acara-acara yang membahayakan moral bangsa.
Satu dari statemen ulama dari kalangan Hanafiyyah, Syaikh Ibnu Abidin mengatakan “Ketahuilah bahwa salah satu bid’ah yang terpuji adalah perayaan Maulid Nabi pada bulan dilahirkan Rasulullah Muhammad SAW.”
Sementara itu di negara lain seperti Brunei Darussalam, dan Malaysia, tidak berbeda dengan Indonesia. Terdapat perayaan akbar yang berisi pengajian, pembacaan do’a dan salawat untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Adanya perbedaan tersebut hendaknya dianggap sebagai sunatullah. Semoga menjadikan kita pribadi yang dewasa dan bijaksana dalam menyikapinya.
Jadi, tidak perlu ada perdebatan panjang mengenai Perayaan Maulid Nabi ini, yang bisa menyebabkan perpecahan, semua mempunyai dalil dan keyakinan masing-masing.
Itulah ulasan mengenai perbedaan Pendapat Perayaan Maulid Nabi di Indonesia, Arab Saudi dan Negara Lainnya. ***