KILASCIMAHI - Tidak terasa puasa Ramadhan 2023, sudah memasuki 10 malam kedua. Artinya, Ramadhan terus saja berjalan, lalu bagaimana dengan amal?
Apakah amalan di bulan Ramadhan ini, meningkat? Atau hanya sekedar puasa menahan diri dari lapar? Sedangkan anggota badan lainnya dibiarkan terus saja bermaksiat?
Tangan memang menahan diri dari mengambil makanan, namun sayang tidak selamat dari mengambil hak orang lain. Mulut enggan makan, namun sayang tetap menggunjingkan satu sama lain? Lalu apa yang arti dari puasa sebenarnya, jika selama Ramadhan masih aktif melaksanakan dosa?
Agar kamu, tidak mengerjakan amalan secara sia-sia saat Ramadhan ini. Dan agar tidak hanya puasa menahan lapar, sebaiknya simak ulasan berikut ini, sebagaimana disampaikan oleh ustaz Yuana Ryan Tresna, dalam Facebook Guru Muslimah Inspiratif.
Dalam sebuah hadis disebutkan,
حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ أَبِي الزِّنَادِ، عَنْ الْأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ رِوَايَةً قَالَ:
إِذَا أَصْبَحَ أَحَدُكُمْ يَوْمًا صَائِمًا فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَجْهَلْ فَإِنْ امْرُؤٌ شَاتَمَهُ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ إِنِّي صَائِمٌ.
Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah, dari Abu Zinad, dari Al A’raj, dari Abu Hurairah—secara riwayat (menukil dan menceritakan hadits dari Nabi)—beliau SAW. berkata, “Apabila salah seorang dari kalian berpuasa di suatu hari, janganlah ia berkata-kata kotor dan berbuat kesia-siaan. Apabila ia mencaci seseorang atau menyerangnya, hendaklah ia mengatakan, 'Sesungguhnya saya sedang berpuasa.'" (HR Muslim no. 1941).