Adapun yang dimaksud puasa sebagai (جُنَّة) (perisai) adalah puasa akan menjadi pelindung yang akan melindungi bagi pelakunya di dunia dan juga di akhirat.
Di dunia akan menjadi pelindung yang akan menghalanginya untuk mengikuti godaan syahwat yang terlarang pada saat puasa.
Adapun di akhirat, maka puasa menjadi perisai dari api neraka yang akan melindungi dan menghalangi dirinya dari api neraka pada hari kiamat.
Penjelasan akan hal itu adalah sabda Rasulullah sallallahu alaihi wasallam,
وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِم
“Puasa adalah perisai, jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa, janganlah berkata keji dan berteriak-teriak, jika ada orang yang mencercanya atau memeranginya, maka ucapkanlah, ‘Aku sedang berpuasa.” (HR Bukhari dan Muslim).
Perisai (جُنَّة) adalah yang melindungi seorang hamba, sebagaimana perisai yang digunakan untuk melindungi ketika perang.
Rasulullah sallallahu alaihi wasallam juga bersabda,
قَالَ رَبُّنَا عَزَّ وَجَلَّ : الصِّيَامُ جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ، وَهُوَ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِه