KILASCIMAHI - Pemimpin umat Katolik di dunia, Paus Fransiskus akan melakukan tur Aspotolik Asia Pasifik pada 2-13 September 2024.
Negara yang pertama dikunjungi adalah Indonesia. Paus Fransiskus diketahui memilih negara Indonesia untuk mengawali turnya karena didasari beberapa alasan.
Hal ini terungkap dari Juru Bicara Panitia Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, Romo Thomas Ulun Ismoyo.
Beliau mengungkapkan, keputusan Paus Fransiskus untuk mengunjungi Indonesia didasari oleh hubungan bilateral yang kuat dengan Vatikan. Selain itu, Indonesia juga memiliki peran signifikan dalam memajukan keberagaman dan toleransi.
"Paus itu datang karena yang namanya undangan dan bersyukur dari banyaknya undangan yang ia terima, ia mengiyakan Indonesia. Kami bersyukur untuk dukungan negara, yang kemudian sampai terwujudlah kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia," ujar Romo Thomas, di Katerdral, Jakarta.
Romo Thomas menambahkan, Vatikan adalah salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada 1947. Ini menunjukkan pentingnya hubungan kedua negara.
Selain itu, Indonesia juga dipandang oleh Vatikan sebagai miniatur keberagaman yang patut menjadi contoh bagi dunia.
"Indonesia memegang peranan penting sebagai miniatur keberagaman dan toleransi, yang mudah-mudahan bisa disebarkan ke berbagai hal," kata dia.
Dalam pandangan Paus Fransiskus, Indonesia tidak hanya berperan penting sebagai negara mayoritas Muslim, tetapi juga sebagai tempat pemimpin agama memiliki peran besar dalam memajukan masyarakat dan bangsa. "Paus Fransiskus memiliki informasi yang terpercaya dari orang-orang Indonesia yang bekerja di Vatikan, maupun dari wakilnya yaitu Duta Besar Vatikan untuk Indonesia. Mereka pasti cerita banyak tentang Indonesia," jelas Romo Thomas.
Kunjungan ini semula direncanakan pada tahun 2020, tetapi tertunda akibat pandemi Covid-19, akhirnya bisa terwujud pada 2024.