si kakek, kemudian melanjutkan. “awakmu ndok, iku ngunu, onok sing njogo, yo. sopo?? mbah dok, nah, iku sing gak di terimo nang kene. ngerti ndok”
(kamu itu nak, ada yang menjaga, siapa ya? nenek-nenek, nah, itu yang tida diterima disini. paham nak)
Mbah Buyut pun menjelaskan bahwa di hutan ini ada ratusan ribu makhluk halus dan dedemit.
“ndok, awakmu percoyo, nek gok alas iki, onok deso maneh, sing jenenge Deso Brosoto” (nak, kamu percaya, di hutan ini, ada desa lain yang namanya desa halus)
Nur mengangguk, ia percaya.
Mbah Buyut tersenyum, “sing bakal mok delok iki, siji tekan atusan ewu wargane deso iku”
(yang akan kamu lihat sebentar lagi, itu satu dari ratusan ribu penghuni dari desa tersebut)
Tapi, kesaktian Mbah Dok tak perlu diragukan lagi. Mbah Buyut sampai menyebut bahwa setiap kali ada makhluk halus mendekati Nur pasti langsung dilawan oleh Mbah Dok.
itulah alasan kenapa Nur selalu merasakan bahwa badanya terasa berat di jam-jam tertentu, mbah Dok yang melindungi Nur sudah berkelahi hampir dengan setengah penghuni hutan ini.
Demikian kesaktian Mbah Dok, khodam pelindung Nur dalam KKN di Desa Penari. Sanggup untuk melawan ratusan ribu makhluk halus hingga disegani oleh ratu siluman ular, Badarawuhi.