''Rumput jenis Zoysia Japonica ini juga digunakan di lapangan sepakbola di Italia,''jelas dia.
Dari keterangan yang dihimpun, supaya rumput ini bisa tumbuh, lapangan Stadion Sangkuriang diurug dengan pasir terlebih dahulu. Kemudian dilakukan penanaman.
Kini, rumput Zoysia Japonica ini sudah tumbuh dan dalam proses perawatan. Untuk menjaga pertumbuhan rumput ini, Disbudparpora menyiapkan sebanyak 24 springkler yang ditanam di bawah area lapangan Stadion Sangkuriang.
Baca Juga: MinyakKita Masih Langka, Pedagang Di Cimahi Dibikin Pusing Dengan Aturan Baru Penggunaan KTP
Saat dinyalakan, ke 24 springkler ini akan muncul ke permukaan dan melakukan penyiraman memutar 360 derajat secara semi otomatis sehari tiga kali. Air yang membasahi areal lapangan tidak akan menggenang.
Pasalnya, air akan meresap ke bawah areal rumput lalu akan dibuang melalui saluran pembuangan air yang telah dibangun sebelumnya.
Tak hanya itu, kata Achmad, nantinya ada beberapa segmen di areal lapangan rumput ini yang berbeda warna, mulai dari hijau dan hijau muda. Tampilan ini sama seperti lapangan sepak bola yang sering digunakan di luar negeri.
Meski lapangan sepakbola di Stadion Sangkuriang ini sudah sangat berkelas, Achmad mengaku bahwa pihaknya tidak bisa menjadikannya sebagai stadion berstandar FIFA.
Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan luas areal stadion serta fasilitas pendukung lain seperti parkir kendaraan.
''Kami akan fokus memfungsikan lapangan sepakbola di Stadion Sangkuriang ini sebagai pembinaan, bukan untuk pertandingan profesional seperti Liga 1,''jelas Achmad.