Seorang Guru Dipecat Usai Sebut 'Maneh' Ke Ridwan Kamil, Simak Penggunaan Kata Maneh Yang Baik Dan Benar

16 Maret 2023, 09:51 WIB
Ridwan Kamil /Innekeu Putri Pinansia /Kilas Cimahi

 

KILASCIMAHI - Akibat penggunaan kata maneh yang tidak tepat ke Ridwan Kamil, seorang Guru terpaksa harus bernasib dipecat dari profesinya.

Seperti diketahui bahwa kata maneh adalah kata yang berasal dari bahasa Sunda yang merupakan kata ganti orang kedua yang artinya kamu.

Lantas bagaimanakah cerita nya kok bisa seorang Guru dipecat usai menggunakan kata maneh ke Ridwan Kamil ?

Apa sebenarnya arti kata maneh dan bagaimana cara menggunakan kata maneh yang baik dan benar ?

Baca Juga: Warga Cimahi Harus Bangga, Inilah Tempat Wisata Terbaik Di Kota Cimahi

Apakah kata maneh ini adalah kata kasar menurut kaidah bahasa Sunda ? sehingga berakibat fatal ketika diucapkan ke Ridwan Kamil yang notabene adalah Gubernur Jawa Barat.

Simak ulasan kilascimahi.com part of Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) berikut ini.

Untuk diketahui, seorang guru di Kota Cirebon bernama Muhammad Sabil (34), dipecat dari sekolah setelah mengomentari unggahan di akun Instagram pribadi Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.

Sabil di kolom komentar postingan tersebut menyebut Ridwan Kamil dengan kata 'maneh'.

Adapun komentar itu termuat di dalam unggahan Ridwan Kamil ketika sedang menggelar Zoom Meeting dengan sejumlah murid di SMP 3 Tasikmalaya.

Dalam meeting itu, Ridwan Kamil terlihat mengenakan jas berwarna kuning dan berbincang dengan tiga murid. Lalu, Sabil dengan akun @sabilfadhillah menyematkan komentar yang mempertanyakan kapasitas Ridwan Kamil ketika berbincang dengan tiga murid itu.

"Dalam zoom ini, maneh teh keur jadi gubernur Jabar ato kader partai ato pribadi @ridwankamil???" demikian bunyi dari komentar Sabil.

Ridwan Kamil dan sejumlah pengikutnya lalu membalas komentar dari Sabil.

Dikutip dari kamus bahasa Sunda, maneh berarti kata ganti orang kedua, kamu, engkau


Pengajar Sastra Sunda di Universitas Padjajaran, Teddi Muhtadin, kepada Ahda Imran dari Pikiran Rakyat (7-2-2010), mengatakan: tak ada kata ganti orang pertama (pronomina persona) yang tepat digunakan untuk mengekspresikan kedirian seperti itu, kecuali kata ”aing”.

Berbeda dengan kata “aing” yang masuk katagori bahasa Sunda kasar, kata “maneh” masih termasuk ke dalam katagori bahasa Sunda loma. Dengan begitu, penggunaan kata “maneh” masih dapat digunakan dalam perbincangan sehari-hari dengan teman sebaya.

Akan tetapi, tidak disarankan untuk menunjuk kepada orang tua menggunakan kata “maneh”. Kata lain yang dapat digunakan untuk menggantikan kata “maneh” ialah “hidep” atau “anjeun” (basa Sunda lemes) yang berarti “kamu”.

Bahasa Sunda, merupakan salah satu bahasa daerah yang memiliki tingkatan bahasa atau disebut juga Undak-Usuk Basa Sunda.

Dalam Undak Usul Bahasa Sunda terdapat tiga tingkatan bahasa yaitu basa Sunda kasar, basa Sunda loma (akrab), dan basa Sunda hormat/lemes (santun).

Maneh, dalam bahasa Sunda, artinya kamu—biasanya diucapkan antar-teman sebaya. Dan kasar bila diucapkan oleh orang yang lebih muda kepada orang yang lebih tua.
Perkataan 'maneh' dalam bahasa Sunda itu dinilai tak pantas dan diduga jadi penyebab dirinya diberhentikan sebagai guru.

Demikian ulasan mengenai penggunaan kata maneh yang baik dan benar, sehingga ketika penggunaannya salah menjadi berakibat fatal seperti saat seorang guru memakai kata maneh pada postingan nya ke Ridwan Kamil.

Editor: Titin Kartika Dewi

Tags

Terkini

Terpopuler